TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ikut Kontribusi Cegah Corona, Disabilitas di Cimahi Produksi Masker

Masker untuk dibagikan gratis ke masyarakat

IDN Times/Bagus F

Cimahi, IDN Times - Puluhan anak-anak penyandang disabilitas di lingkungan Dinas Sosial (Dinsos) Jawa Barat (Jabar) aktif berkontribusi menekan penyebaran virus corona (COVID-19).

Meski anak-anak ini menyandang tuna wicara, tuna rungu, tuna daksa, serta keterbelakangan intelektual, namun puluhan anak itu mampu berkontribusi memproduksi alat pelindung diri (APD) berupa masker yang bisa digunakan masyarakat untuk mencegah penyebaran dan penularan COVID-19.

1. Keterbatasan fisik bukan halangan

Disabilitas Cimahi Produksi Masker. (IDN Times/Bagus F)

Muhamad Ikhlas adalah satu dari 25 penyandang disabilitas lainnya. Meski harus menggunakan kursi roda, baginya hal itu bukanlah penghalang untuk terus memproduksi masker. Di atas kursi roda, dirinya mampu menghasilkan produk masker dari bahan kain yang dibuat secara manual, mulai dari pola, menjahit, hingga pengepakan.

"Saya dengan teman-teman disini membuat masker untuk masyarakat. Semoga hasil masker yang kami buat ini bermanfaat untuk semuanya," kata dia saat ditemui di sela kegiatannya memproduksi masker di Dinsos Jabar, Kota Cimahi, Senin (13/4).

2. Masing-masing dapat peran produksi yang berbeda

Disabilitas Cimahi Produksi Masker. (IDN Times/Bagus F)

Proses produksi itu di bagi dengan beberapa tugas. Ikhlas berperan sebagai quality control untuk melakukan pengecekan kualitas jahitan masker, pembersihan, dan pengepakan. Tangannya terlihat terampil tanpa terlihat kesulitan sama sekali.

"Kalau saya sudah mahir pengecekan dan membungkus. Kalau yang jahit tugas teman-teman saya," ujarnya.

Untuk saling koordinasi hasil pengerjaan, mereka melakukan komunikasi menggunakan bahasa isyarat.

3. Pembuatan masker berangkat dari keresahan anak-anak panti

Disabilitas Cimahi Produksi Masker. (IDN Times/Bagus F)

Kepala Panti Sosial Rehabilitasi Penyandang Disabilitas, Dinsos Jabar, Feruf menerangkan, inisiasi pembuatan masker itu berangkat dari keresahan anak-anak disabilitas kelangkaan masker di pasaran. Terlebih tren COVID-19 di Cimahi khususnya semakin meningkat.

"Justru yang berinisiatif membuat masker ini ya anak-anak. Mereka bilang ingin berkontribusi dan membantu pencegahan penyebaran COVID-19 juga. Akhirnya disepakati membuat masker, ini juga implementasi pelatihan mereka selama beberapa bulan di sini," paparnya.

Berita Terkini Lainnya