TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cegah Penularan COVID-19, Puluhan Napi Kebonwaru Dipulangkan

Gelombang pertama, sebanyak 74 tahanan dipulangkan

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Ratusan narapidana yang ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Bandung atau Rutan Kabonwaru mendapat hak asimilasi atau pembebasan secara bersyarat.

Pemberian hak asimilasi itu, berdasar pada surat dari Kemenkumham yang mengeluarkan Keputusan Menteri Hukum HAM Nomor M.HH-19.PK/01.04.04 tentang Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan Anak melalui Asimilasi dan Integrasi dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran COVID-19.

1. Para napi diberi hak asimilasi

IDN Times/Istimewa

Kepala Rutan Bandung, Rico Stiven menyampaikan, dengan diumumkannya hak asimilasi itu, para tahanan yang berada di rutan Kebonwaru diperbolehkan kembali ke rumah.

Rico memastikan, hak asimilasi yang diberikan itu, tidak akan dipungut biaya atau gratis. Sebelum diumumkan, para tahanan tersebut dikumpulkan di lapangan masing-masing blok gedung.

"Ini tandanya pemerintah sayang sama saudara-saudara ku sekalian, mendapatkan hak asimilasi dan integrasi bagi yang sudah memenuhi syarat. Semuanya gratis tidak dipungut biaya," kata Rico melalui keterangannya, Rabu (1/4).

2. Gelombang pertama 74 tahanan dipulangkan

IDN Times/Istimewa

Rico menyampaikan, ada 74 tahanan gelombang pertama yang dipulangkan. Para tahanan itu kebanyakan tahanan pidana umum. Mereka, kata Rico sudah menjalani setengah dari masa pidananya.

"‎Ya, hari ini mereka pulang dan menjalani asimilasi di rumah. Hari ini yang kami pulangkan sebanyak 74 orang, kebanyakan narapidana pidana umum karena sudah melewati setengah dari masa pidana," tuturnya.

3. Pemulangan berlanjut sampai 7 April

Puluhan napi Kedungpane menunjukan bukti pembebasan bersyarat di Hari Raya Natal. IDN Times/Fariz Fardianto

Program tersebut bakal berlanjut hingga tanggal 7 April mendatang. Setelah tanggal bebas, mereka bakal diberi surat bebas.

"Ini gelombang pertama, jumlahnya 74 orang. Selebihnya sedang didata lagi dan akan terus berlanjut hingga 7 April," sebutnya.

Berita Terkini Lainnya