Wagub Jabar Klaim Kasus PMK Pada Hewan Ternak Alami Penurunan
PMK berdampak hingga merugikan peternak hewan kurban
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengklaim bahwa penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Jabar menurun signifikan. Penyakit itu telah berampak buruk bagi peternak di tengah perayaan Iduladha 2022.
"Alhamdulillah PMK di Jabar menurun sangat drastis, bahkan pada suatu hari ada nol penambahan," ujar Uu melalui keterangan resminya, Sabtu (30/7/2022).
Tercatat per tanggal 28 Juli 2022, PMK telah menyebar di 27 kabupaten/kota, 347 kecamatan dan 808 desa/keluarahan di Jabar. Jumlah ternak tertular 50.836 ekor, dengan perincian 34.086 ekor sapi perah, 14.962 ekor sapi potong, 422 ekor domba/kambing, dan1.366 ekor kerbau.
Pasca-penanganan yang telah dilakukan hingga 28 Juli 2022, terdapat kasus PMK di 185 kecamatan (53,3 persen), 331 desa (40,9 persen), serta kasus aktif pada ternak sebanyak 15.156 kasus (50 persen).
1. PMK mengurangi jumlah hewan kurban
Meski kasus PMK menurun, Uu menjelaskan, fenomena itu berdampak besar pada hewan sapi dalam pelaksanaan ibadah kurban tahun ini. Hal itu juga membuat penurunan pemotongan hewan kurban yang terjadi di banyak rumah jagal.
"Berdasarkan laporan yang diterima, jumlah total hewan kurban (sapi, kerbau, domba, dan kambing) tahun 2022 sebanyak 167.145 ekor. Jika dibandingkan dengan 2021 yang sebanyak 219.536, terjadi penurunan penyembelihan hewan kurban sebanyak 24 persen," katanya.
Baca Juga: Pemprov Jabar Dapat Tambahan 119 Ribu Vaksinasi Anti-PMK
Baca Juga: Pemprov Jabar Suntik Vaksinasi Anti PMK ke Sapi Perah dan Hewan Kurban