TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ridwan Kamil Minta Pemkot Bandung Waspada Terhadap Longsor Dago

Kejadian itu baru terjadi kembali selama 50 tahun lamanya

Humas/Pemprov Jabar

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta Pemeritah Kota Bandung memperhatikan soal peristiwa longsor di wilayah Dago. Peristiwa itu dianggapnya bukan longsor biasa.

Menurut Emil, peristiwa longsor tepatnya di wilayah RT 01 RW 03 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung yang membuat tiga rumah warga mengalami rusak berat, dan korban luka, harus menjadi bahan pertimbangan serius.

"Menurut warga longsor seperti ini tak pernah terjadi selama 50 tahun, tapi tiba-tiba terjadi," ujar Emil melalui keterangan resminya, Selasa (16/11/2021).

1. Mitigasi kebencanaan harus diterapkan sejak dini

Humas/Pemprov Jabar

Dalam waktu 50 tahun, Emil mengatakan, pemerintah Kota Bandung harus melakukan mitigasi kebencanaan sejak dini. Menurut dia, jangan sampai peristiwa serupa terjadi dan membuat korban jiwa.

Emil meminta warga yang rumahnya berada di daerah tebing untuk segera relokasi. Sementara bantuan untuk korban, ia mengatakan, sesuai aturan, anggaran kebencanaan akan diberikan terlebih dulu oleh Pemerintah Kota Bandung.

"Urutannya kan harus pemda tingkat dua dulu, yaitu wali kota dulu. Anggaran bencana tak terduga itu kan berurut," ucapnya.

2. Pemprov Jabar baru akan berikan bantuan ketika kabupaten dan kota tidak sanggup

Humas/Pemprov Jabar

Ketika Pemerintah Kota Bandung menyatakan tidak sanggup memberikan bantuan. Emil bilang, Pemprov Jabar akan turun tangan langsung dan memberikan bantuan pada korban terdampak. Ia berharap, Pemerintah Kota Bandung bisa terlebih dahulu memberikan bantuan.

"Anggaran kami juga akan turun kalau kejadian bencananya melintasi perbatasan," katanya.

3. Jabar sudah terapkan siaga satu kebencanaan

Humas/Pemprov Jabar

Selain itu, Emil menegaskan, seluruh kabupaten dan kota sudah selayaknya melakukan mitigasi kebencanaan banjir dan longsor. Hal itu juga sudah sejalan dengan status siaga 1 untuk 27 kabupaten kota di Jabar.

Selain itu, apel siaga kebencanaan dengan muspida di kabupaten dan kota di Jabar harus dilakukan secara berkala. Kegiatan ini masuk dalam langkah mitigasi kebencanaan.

"Menurut laporan biasanya rawan pergerakan tanah itu di bulan Maret pada saat akumulasi hujan berbulan-bulan. Ini baru di bulan November tanahnya udah serapuh itu," ucapnya.

Baca Juga: Seluruh Wilayah Jabar Masuk Status Siaga Darurat Kebencanaan

Baca Juga: Jabar Siaga Satu Bencana, Kepala Daerah Diminta Siapkan Mitigasi

Berita Terkini Lainnya