TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Meresahkan, Masih Banyak Parkir Liar di Tempat Pariwisata 

Masih banyak anggota ASITA Jabar mengeluh soal parkir liar

Ilustrasi tempat parkir (IDN Times/Sahrul Ramadan)

Bandung, IDN Times - Fenomena parkir liar di objek wisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) viral di media sosial Instagram. Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) Jawa Barat (Jabar) meniali kondisi itu merupakan sebagian kecil dari problema parkir liar yang sebenarnya besar.

Budijanto Ardiansjah, Ketua DPD Asita Jabar mengatakan, parkir liar masih banyak ditemui di titik pariwisata Jabar. Menurutnya, video viral soal tarif parkir berlebih di objek wisata Kabupaten Bandung Barat merupakan sebagian kecil yang diungkap ke publik.

"Memang kasus itu (parkir liar Kabupaten Bandung Barat) salah satu saja, padahal sudah banyak terjadi keluhan. Dari anggota saya juga sering," ujar Budi saat dihubungi, Sabtu (16/10/2021).

1. Dulu sempat terjadi peristiwa serupa di Kota Bandung

https://www.indonesia.travel/

Sebelumnya, sebuah video tarif parkir mahal mencapai Rp150 ribu sempat ramai di media sosial. Penerapan parkir berlebihan itu terjadi di kawasan wisata Farmhouse dan The Great Asia Afrika, Kecamatan Lembang, akhir pekan kemarin. 

"Pernah dulu juga di China town (Kota Bandung) harus bayar Rp300 ribu kalau gak salah. Di-viral-kannya tindakan itu adalah cara yang baik,"

"Kalaupun ada kejadian seperti itu laporkan saja, itu kan premanisme tempat wisata," ungkap Budi.

2. ASITA minta pengelola wisata tidak lepas tangan soal parkir

Google

Pengelola wisata harus berani dalam memberantas parkir liar. Budi bilang, persoalan ini sangat penting untuk kenyamanan para wisatawan. Menurutnya, jangan sampai pengelola wisata mengabaikan kondisi ini.

"Jangan mereka lepas tangan. Itu terjadi di tempat mereka, kemaren di Farm House maka mereka juga harusnya tanggung jawab. Masa gak bisa ngelola preman kecil sperti itu," kata dia.

3. Parkir mahal bisa mengurangi wisatawan

syababtour.com

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, Dedi Taufik mengatakan, harga tarif parkir mahal akan memberikan kesan negatif kepada para wisatawan. Imbasnya, jumlah kunjungan pun menurun dan berdampak pada ekonomi masyarakat.

"Jika pengalamannya negatif, maka kunjungan juga bisa berkurang. Ini harus kita antisipasi bersama, karena pariwisata ini akan merupakan salah satu sektor yang penting untuk kebangkitan ekonomi di masa pandemi COVID-19," ujar Dedi kepada wartawan, Senin (12/10/2021) malam.

Baca Juga: Nama Ridwan Kamil Muncul Di Persidangan Korupsi DPRD Jabar, Kok Bisa?

Baca Juga: Ridwan Kamil Belum Bisa Pastikan Besaran Bonus Atlet PON Papua

Berita Terkini Lainnya