TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Film Dokumenter Dirty Vote, Bey Machmudin: Buktikan Jika Tak Netral  

Bey pastikan tak ikut campur tangan dalam Pemilu 2024

Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Nama Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin disebut dalam film dokumenter Dirty Vote. Film yang dikeluarkan oleh Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) menuding Bey ditunjuk Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk mengamankan suara salah satu paslon capres.

Film dokumenter yang berdurasi satu jam 35 menit itu turut menampilkan beberapa pakar hukum tata negara yang turut mengungkap banyak kejanggalan dalam proses Pemilu 2024. Pakar Hukum Tata Negara, Feri Amsari menyebut ada kejanggalan dalam penunjukan beberapa Pj Gubernur, bupati, dan wali kota oleh Kemendagri dan Presiden Jokowi.

"Kalau kita lihat peran dari Pak Tito karnavian sebagai Mendagri dan restu dari presiden dalam penunjukkan pejabat kepala daerah pada dasarnya mereka tidak mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi," kata Feri dalam video itu.

1. Jokowi diduga sengaja memilih Bey Machmudin

Lebih lanjut, Feri mencontohkan Bey Machmudin yang merupakan Kepala Biro kesekretariatan presiden di 2016, dan menjadi Deputi kesekretariatan presiden di 2021, kini dilantik sebagai Pj Gubernur Jawa Barat.

Selain itu, ada Heru Budi Hartono, yang merupakan kepala kesekretariatan presiden di 2017 kini ditunjuk sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta. Ada juga Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, yang pernah menjadi Kapolresta Surakarta tahun 2010, saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo.

2. Bey enggan berkomentar banyak soal tudingan itu

Debbie Sutrisno/IDN Times

Menanggapi tudingan itu, Pj Gubernur Jawa Barat, Bey menyatakan, dirinya enggan berkomentar lebih banyak soal tudingan itu. Dia memastikan, tidak ada keberpihakan atau campur tangan untuk memenangkan salah satu paslon dalam Pemilu 2024.

"Kami selaku ASN TNI Polri tidak mungkin berkomentar karena kami netral. Terkait saya ada di situ memang betul saya dari Presiden, tapi saya netral sejak awal dan tidak pernah berpihak," kata dia ketika ditemui di depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada Senin (12/2/2024).

Berita Terkini Lainnya