TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

DPRD Jabar Bilang Vitamin dan Konsultasi Dokter Gratis Belum Maksimal

Banyak masyarakat desa di Jabar tidak mengerti Pikobar

Aplikasi Pikobar

Bandung, IDN Times - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar) menilai bahwa sosialisasi bantuan vitamin, obat-obatan, dan konsultasi dokter melalui aplikasi Pusat Koordinasi dan Informasi COVID-19 Jabar (Pikobar) belum maksimal.

Tobias Ginanjar, anggota Komisi 2 DPRD Jabar mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan di lapangan, masih banyak masyarakat di desa-desa yang masih belum mengetahui program ini.

"Ini tugas Pemprov Jabar juga untuk mensosialisasikan secara lebih luas lagi, agar masyarakat yang belum tahu menjadi tahu dan bisa mengakses dengan mudah obat serta vitamin gratis yang disediakan oleh Pemprov Jabar," ujar Tobias melalui keterangan resminya, Selasa (13/7/2021).

1. Aparatur desa harus diberi sosialisasi dan metode penyampaian ke masyarakat

ilustrasi efek samping obat (IDN Times/Mardya Shakti)

Tobias meminta Pemprov Jabar harus lebih getol menggelar sosialisasi di semua tingkat pemerintahan, termasuk kepada para aparatur pemerintahan desa. Sebab, saat ini informasi bantuan ini hanya dapat dimengerti oleh masyarakat di wilayah perkotaan.

"Tidak sedikit masyarakat di desa itu belum paham, bagaimana mengakses aplikasi dan sebagainya. Sehingga ketika Pemprov mensosialisasikan di tingkat desa, aparatur desa bisa lebih aktif untuk membantu masyarakat yang sedang melakukan isolasi," katanya.

2. Pemberian bantuan harus adil ke masyarakat pedesaan

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Meski begitu, Tobias mengapresiasi langkah Pemprov Jabar membantu masyarakat yang tengah melakukan isolasi mandiri. Apalagi, masyarakat yang melakukan isolasi mandiri ruang geraknya sangat terbatas.

"Banyak masyarakat saat isolasi mandiri di rumah kesulitan mendapatkan obat maupun vitamin karena khawatir ketika mereka keluar rumah mereka menularkan atau malu karena stigma negatif dari masyarakat," kata dia.

3. Pemprov Jabar bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan kebutuhan vitamin dan obat-obatan

ilustrasi obat-obatan (IDN Times/Mardya Shakti)

Untuk diketahui, Pemprov Jabar menyediakan layanan dalam aplikasi Pikobar untuk memberikan bantuan obat, vitamin, dan konsultasi dokter bagi pasien isolasi mandiri di Jabar.

"Kita menyadari bahwa keselamatan nyawa dari pasien-pasien COVID-19 ini harus kita dahulukan dan aspirasi curhatan warga selama ini yaitu konsultasi dan obat yang susah dan sebagainya kita selesaikan dengan sistem yang kita punya di Pikobar," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil alias Emil, Kamis (8/7/2021).

Obat-obatan yang akan dikirim kepada pasien isoman ada tiga tipe. Paket A khusus pasien COVID-19 tanpa gejala, Paket B bagi yang bergejala ringan, sementara untuk Paket C akan diberikan bagi yang bergejala sedang.

Berdasarkan data per Kamis (8/7/2021) pukul 17:00 WIB, jumlah pengakses telekonsultasi Isoman sebanyak 4.931 orang dengan total pesan atau pertanyaan mencapai 14.082 pesan. Sedangkan jumlah permohonan vitamin sebanyak 8.896 orang, dan 6 permohonan untuk obat.

"Ada 8 ribuan warga yang memohon bantuan obat-obatan dan vitamin, dan ada 11 ribuan pertanyaan konsultasi kepada tim dokter. Kurang lebih ada 13 tim dokter yang disediakan memberikan konsultasi oleh Dinkes Jabar," katanya.

Baca Juga: IDI Jabar Minta Pemprov Jabar Perhatikan Pasokan Oksigen Rumah Sakit

Baca Juga: Banyak Warga Jabar Isoman, Ridwan Kamil: Pasokan Obat Segera Datang

Berita Terkini Lainnya