TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dokter Unpad Benarkan Sempat Dimintai Pendapat Soal PCR GSI

Tidak mengetahui jika usulan itu digunakan untuk GSI Lab

ilustrasi tes usap atau PCR swab test (IDN Times/Arief Rahman)

Bandung, IDN Times - Koordinator Sumber Daya Manusia (SDM) Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran (Unpad), dr Lia Faridah membenarkan bahwa dirinya sempat dimintai pendapat oleh Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan, Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Marves), Septian Hario Seto alias Hario, soal alat polymerase chain reaction (PCR).

Lia menjelaskan, waktu awal pencarian PCR di Indonesia, Hario mengadakan rapat bersama semua perguruan tinggi, khususnya Fakultas Kedokteran. Dalam rapat atau pertemuan itu membahas soal alat-alat PCR seperti komponen apa saja dan bisa didapatkan di mana saja.

"Kami beri tahu mana yang bagus, dan yang biasanya kami pakai, dan itu salah satunya Roche, itu memang dipakai di beberapa perguruan tinggi juga bagus," ujar Lia, Selasa (9/11/2021).

1. Pernyataan Hario dalam keterangan resmi benar adanya

IDN Times/GrabHealth

Dalam keterangan Hario, setelah mengadakan pertemuan dengan dosen kedokteran di perguruan tinggi negeri, ia langsung mencari Roche itu dan memesannya di luar negeri. Pernyataan itu juga diberikan oleh Lia.

"Betul seperti kata dia (Hario), dia pesen dan ternyata Amerika nahan gak bisa banyak ke Indonesia, ditahan oleh Amerika karena mereka juga perlu," ucapnya.

2. Roche sempat menjadi rebutan semua negara

Petugas medis melakukan rapid test menggunakan rapid test buatan anak negeri RI-GHA COVID-19 di Gedung Kemenko PMK, Kamis (9/7/2020) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Setelah itu, Lia mengatakan, tidak mengetahui lebih lanjut seperti apa langkah-langkahnya. Ia hanya menyatakan bahwa pernyataan dari Hario dalam keterangan resmi yang beredar benar adanya dan sesuai dengan kejadian di lapangan.

"Sudah (ditahan) kemudian mencari alternatif lain ke agen, itu kan saya tidak tahu gimana, kami merekomendasikan Roche karena itu tahan banting jadi banyak perlu Roche," katanya.

3. Roche direkomendasikan karena banyak kelebihannya

Ilustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Alasan merekomendasikan Roche, Lia mengungkapkan, alat itu memiliki kelebihan dibanding alat PCR lainnya. Roche memiliki daya tampung sangat besar, sehingga banyak digunakan oleh perguruan tinggi, khususnya Fakultas Kedokteran.

"Roche semua negara (cari) kelebihan tahan banting dan kuat kemampuan besar. Keterangan Hario Benar," kata dia.

Lia menjelaskan, dirinya hanya mengetahui sebatas rekomendasi, adapun untuk PCR itu digunakan untuk Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) Lab, Ia tidak mengetahui pasti.

Baca Juga: Tak Ada Subsidi PCR, Menkes: Harga PCR RI Sudah Murah

Baca Juga: Alasan Luhut Cs Pilih Dirikan PT Baru buat Donasi Tes PCR

Berita Terkini Lainnya