TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dinsos Jawa Barat Akui Penanganan ODGJ Tidak Berjalan Optimal

Belum tersedia panti khusus jadi kendala utama

Hasil jepretan foto Rudi Waisnawa tentang kondisi Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang dipasung. (Dok.IDN Times/Rudi Waisnawa)

Bandung, IDN Times - Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengakui belum bisa optimal dalam penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Hal ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya belum ada panti khsus untuk penyandang orang dengan ganggua jiwa.

Kepala Dinsos Jabar, Ida Wahidah Hidayati mengatakan, penanganan ODGJ di Jawa Barat kini masih menggunakan model dititipkan kepada beberapa daerah seperti salah satunya Cilacap, Jawa Tengah (Jateng).

"Memang ODGJ ini dalam tanda kutip sembuhnya tidak bisa permanen, dan memang kelemahan kami itu. Provinsi Jawa Barat belum punya panti untuk penanganan ODGJ," ujar Ida di Gedung Sate, Senin (4/12/2023).

1. Pemereintah Jawa Barat sejauh ini menitip ODGJ ke lembaga

Ilustrasi Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Berdasarkan data yang dimilikinya, tercatat sudah ada 36 lembaga kesejahteraan rakyat (LKS) yang bekerjasama dengan dinsos provinsi maupun kabupaten kota, dalam menangani ODGJ di Jabar. Hal ini menurut dia menjadi kendala.

"Karena tidak ada panti khusus, kami banyak menitipkan ke lembaga-lembaga kesejahteraan sosial (LKS) di masyarakat," ucapnya.

2. Pembangunan panti khusus tengah berjalan

dreamstime

Lebih lanjut, Ida mengatakan, Pemprov Jawa Barat saat ini tengah membangun tempat rehabilitas yang berlokasi di Kabupaten Sumedang. Dengan adanya panti khusus, ia pikir penanganan ODGJ akan lebih maksimal.

"Ini (tempat rehabilitasi) khsus untuk ODGJ, sudah ada sekitar 70 persen (pembangunannya). Insya Allah tahun depan beroperasi untuk kapasitas sementara 80 orang (ODGJ)," katanya.

Berita Terkini Lainnya