TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cimahi dan Kota Bandung Waspada Ancaman Sesar Lembang di 2021

Jika Sesar Lembang bergerak akan banyak daerah terdampak

Ilustrasi kemacetan lalu lintas. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Bandung, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat di wilayah Kota Bandung, Cimahi, dan Lembang tetap waspada akan terjadinya potensi pergerakan Sesar Lembang di tahun 2021.

Menurut Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu, sesar Lembang secara historis merilis kegempaan sekitar 500 tahun lalu. Berdasarkan data, pergerakan terjadi antara magnitudo 6,9 sampai 7,0 di tahun 1600.

"Kita harus waspada dan berdampak di wilayah Cimahi, Lembang, dan Kota Bandung. Aktif ter-record 2010-2012 ada 14 event magnitude di bawah lima," ujar Ayu dalam webinar, Minggu (24/1/2021).

1. BMKG tidak bisa memprediksi sesar mana saja yang akan bergerak

Twitter/@infobencana

Ayu mengatakan, selain sesar Lembang ada juga beberapa sesar di Jabar yang berpotensi mengalami pergerakan. Namun, hal ini disebutkannya masih belum bisa diketahui secara persis mana yang akan bergerak selama 2021 ini.

"Kita tidak bisa memprediksi sesar mana yang bergerak. Semua berpotensi bergerak, aktivitas terakhir pada 1600 ada sesar Lembang," ucapnya.

2. BMKG sudah merekomendasikan penelitiannya ke pejabat daerah

Ilustrasi Tsunami (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain sesar yang berpotensi bergerak pada 2021 ini, perairan di wilayah Jabar selatan juga berpotensi terjadi bencana alam tsunami. Ia meminta, untuk masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dan tepi pantai, selalu melihat prediksi cuaca.

"Kita sudah koordinasi, baik dari Pangdam III Siliwangi dan jajarannya dengan bapak Gubernur Jabar untuk meningkatkan kewaspadaan terkait potensi tsunami di selatan Jabar," ungkapnya.

3. Jabar selatan diminta meningkatkan kewaspadaan akan adanya potensi tsunami

Ilustrasi info tsunami (IDN Times/Arief Rahmat)

Ayu menambahkan, potensi diputuskan berdasarkan analisa dari peristiwa gempa di tahun 2005-2006 di Jabar. Saat itu, gelombang pantai mencapai tujuh meter di Kabupaten Pangandaran dan pesisir pantai selatan Tasikmalaya, sehingga potensi tsunami ada pada 2021.

"Masyarakat tetap harus melakukan mitigasi. Memang harus ditingkatkan kewaspadaannya untuk Jabar bagian selatan," katanya. 

Baca Juga: Waspada Bencana, BPBD Jabar Klaim Punya Peta Rawan hingga Tingkat Desa

Baca Juga: Imbauan BMKG dan Siasat Pemprov Jabar Waspadai Bencana Tahunan

Berita Terkini Lainnya