TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

AKB Kota Bandung, Satpol PP Klaim 50 Persen PKL Kembali Berdagang

Pedagang diminta perhatian protokol kesehatan! 

IDN Times/Yogi Pasha

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung telah memutuskan untuk melakukan pelonggaran di sektor ekonomi di masa Adaptasi Kebiasaa Baru (AKB). Aktivitas masyarakat yang berjualan kembali bergeliat termasuk para Pedagang Kaki Lima (PKL).

Satpol PP Kota Bandung mengklaim, hampir 50 persen PKL di Kota Bandung sudah mulai berjualan di sejumlah ruas jalan sejak diberlakukannya AKB.

Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Kota Bandung, Taspen Efendi mengatakan, sebelum masuk AKB, hampir 90 persen PKL tidak berjualan.

"50 persen itu saat AKB, sedangkan selama PSBB Kota Bandung dari beberapa bulan lalu, hampir seluruhnya tidak berjualan," ujar Taspen saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukecana, Kamis (9/7).

1. Satpol PP sudah tertibkan ratusan PKL selama PSBB

IDN Times/Debbie Sutrisno

Taspen mengatakan, sejak pandemik COVID-19, Satpol PP Kota Bandung tetap melakukan pengawasan terhadap PKL yang berjualan di zona merah. Hasilnya, sejak Januari hingga Juni 2020, ratusan pedagang 'nakal' telah ditertibkan. Termasuk, para PKL yang tetap berjualan di masa PSBB Kota Bandung pada April hingga Juni, lalu.

"Januari 39 kali pedagang ditertibkan, Februari 27 kali, Maret 60 kali, jadi total Januari sampe Maret dah 126 kali, PKL ini mereka takut dengan wabah. Terimakasih dengan mereka tidak jualan mereka takut dengan sendirinya," ungkapnya.

2. PKL sudah berjualan di seluruh wilayah Kota Bandung

(Ilustrasi PKL) IDN Times/Aji

Taspen menuturkan, banyaknya pedagang yang beroperasi dikarenakan untuk tetap memenuhi kebutuhan sehari-hari. Adapun wilayah yang banyak menjadi tempat para PKL berjualan ada di ruas jalan setiap kecamatan Kota Bandung.

"Sudah berjualan 50%, banyak ditemukan di terutama Jalan Otista sebagian dalem kaum dan kemarin aduan medsos terusan Jalan Jakarta," ucapnya.

3. Pesepeda banyak juga yang sudah nongkrong di taman

(Lajur Sepeda di Jalan Riau, Kota Bandung) IDN Times/Azzis Zulkhairil

Selain PKL, dalam masa AKB sejumlah taman perkotaan kerap dimanfaatkan oleh para pesepeda. Menurutnya, banyak pesepeda menggunakan taman untuk tempat berkerumun satu sama lain. Padahal hal tersebut belum diizinkan.

"Taman belum diizinkan untuk beroperasi, pesepeda banyak tapi nongkrong di taman dan membuat banyak kerumunan, harusnya mereka terapkan protokol kesehatan," katanya.

Baca Juga: 200 Siswa Positif COVID-19, Oded: Warga di Kawasan Secapa Bakal di Tes

Baca Juga: Jadi Klaster Baru, 200 Siswa Secapa AD di Bandung Positif COVID-19

Berita Terkini Lainnya