TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

500 Jemaat Protestan Ibadah Isa Almasih di Kampung Toleransi Bandung

Jemaat menjalankan ibadah dengan damai dan tentram

Gereja Pantekosta di Indonesia Lengkong Kecil (GPDI LK) Kampung Toleransi (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Perayaan ibadah Isa Almasih di Gereja Pantekosta di Indonesia Lengkong Kecil (GPDI LK) berlangsung khidmat. Sebanyak 500 jemaat turut melangsungkan ibadah di gereja yang terletak di Kampung Toleransi, Gang Ruhana RW 2, Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung itu.

Berdasarkan pantauan IDN Times, jemaat mulai berdatangan dan memasuki GPDI LK tepat pukul 09:00 WIB. Anggota kepolisian dan aparat kewilayahan terlihat berjaga untuk mengamankan jalannya ibadah.

1. Senang bisa merayakan ibadah setelah dua tahun terdampak pandemik

Perwakilan GPDI LK, Jeanette (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Sebagai perwakilan GPDI LK, Jeanette mengatakan, jemaat yang beribadah merasakan senang dengan Ibadah Isa Almasih 2022. Sebab, ibadah di gereja sudah diizinkan oleh pemerintah setelah sebelumnya terdampak pandemik COVID-19.

"Rasanya seneng banget karena setelah sekian lama. Kita akhirnya berkumpul lagi. Selama ini kita ibadah banyak di rumah," ujar Jaaneet saat ditemui, Kamis (26/5/2022).

"Tadi jemaat yang datang ada 300 sampai 500."

2. Umat beragama Kampung Toleransi saling mendukung

Kampung Toleransi, Gang Ruhana RW 2, Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Selain itu, kebahagiaan juga dirasakan para jemaat karena warga di Kampung Toleransi saling membantu dan menjaga satu sama lain ketika ada perayaan hari besar dalam agama masing-masing.

"Kami udah berdiri lama sekali. Sudah lama sekali terjadi toleransi. Gereja, masjid dan pura. Kami saling dukung. Waktu ke waktu terjadi sendiri secara alami, saling menghargai," ungkapnya.

3. Berharap Kampung Toleransi jadi contoh wilayah lain

Kampung Toleransi, Gang Ruhana RW 2, Kelurahan Paledang, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung (IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Jeaneeta berharap kampung toleransi tetap menjadi tempat yang damai dan memberikan contoh untuk seluruh wilayah lain agar umat beragama bisa saling menghargai dan mendorong keberagaman satu sama lain.

"Sampai saat ini kami terus saling menghargai, dan tidak pernah ada gesekan. Warga dan polisi juga saling bantu," katanya.

Baca Juga: Indahnya Toleransi Beragama Warga Papua saat Rayakan Idul Fitri

Baca Juga: Pemprov Jabar Sulap SMA Negeri 1 Depok Jadi Sekolah Toleransi

Berita Terkini Lainnya