Perakitan Pesawat R80 di Bandara Kertajati Semakin Mendekati Kenyataan
Kawasan aerocity Kertajati tersedia seluas 400 hektare
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Majalengka, IDN Times - PT Regio Aviasi Industri (RAI) memastikan pembuatan pesawat R80 terus berjalan. Purwarupa atau prototipe pesawat R80 rencananya akan mulai dibuat tahun ini. Namun belum diketahui investor yang dimaksud, termasuk nilai investasinya karena masih proses perundingan.
Pesawat R80 merupakan jenis pesawat baling-baling untuk penerbangan jarak pendek dengan landasan pendek. Sehingga sangat cocok dengan kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Dimanakah pesawat R80 itu akan dirakit?
1. Lahan 400 hektare sudah disiapkan
Lokasi perakitan prototipe pesawat R80 memang belum diputuskan. Tetapi, ada dua alternatif lokasi pembuatan yang sedang dibahas saat ini. Pertama, perakiatan pesawat R80 bisa dilakukan di Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat dan alternatif kedua di Batam. Pembuatan pesawat juga melibatkan PT Dirgantara Indonesia (DI) sebagai bagian dari konsorsium.
Dengan beroperasinya Bandara Kertajati, terdapat kawasan aerocity yang di sana terdapat kawasan industri. Dalam waktu dekat, harapannya sudah bisa diputuskan untuk mulai membangun pabrik di lokasi itu.
Direktur PT BIJB M Singgih masih belum mau berkomentar terkait hal itu, menurutnya hal itu masih sebatas wacana dan belum masuk putusan final. Akan tetapi pihaknya saat ini terus menggenjot optimalisasi bandara.
“Kita lihat saja nanti perkembangannya. Jika memang wacana itu jadi, lahan untuk pengembangan disini kan masih luas. Ada aerocity juga, jadi kemungkinan itu ada,” tandas dia.
Sebab aerocity yang mengusung konsep aerotropolis sebagai penyangga bandara menyediakan logistik hub di area lahan 400 hektare. Konsep aerotropolis ini kegiatan industrinya adalah yang terkait secara langsung terhadap kegiatan kebandarudaraan maupun turunan rantai industrinya.
"Luasan yang diperuntukan untuk logistik hub untuk mencapai 400 hektare lebih. saya pikir itu siap," terangnya.
Untuk sekarang, kata singgih pihaknya masih mengoptimalkan layanan penerbangan melalui target pasar potensial lainnya dikomoditas non-penumpang. Sehingga Bandara Kertajati bisa menjadi alternatif dikebutuhan lainnya untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor logistik. Sebagai tujuan awal kata Singgih bahwa Bandara Kertajati diproyeksikan akan menjadi pusat hub pergerakan orang dan barang.
"Menjadikan Kertajati sebagai Bandara e-commerce adalah ide yang baik. Saat dimana sekarang jumlah penumpang belum optimal, tapi kita sebagai bandara yang akan dioptimalkan melalui basis kargo e-commerce ini jelas bagus. Karena memang kargo yang sekarang ada itu saat ini 4.500 meter persegi, ini sudah siap dan ini hanyalah tahap awal," kata Singgih, Rabu (20/3).
Pusat logistik di parimeter Bandara Kertajati, menurut Singgih tersedia di atas 20 hektare lahan. Jika kebutuhan kargo terus meningkat, kawasan aerocity yang hanya berjarak dua kilometer dari bandara bisa menjadi pilihan tepat.