Melihat Keseruan Ketika Anggota TNI Menjadi Pustakawan
Anak-anak tampak antusias membaca
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Majalengka, IDN Times - Sejumlah anggota Babinsa di Kabupaten Majalengka diturunkan menjadi pustakawan keliling dengan menggunakan sepeda motor. Mereka datang ke sejumlah desa menyusuri tempat-tempat keramaian mengajak masyarakat mau membaca buku.
1. Buku bacaan masih lebih menarik dibanding buku digital
Ketika tiba di sebuah tempat, para anggota Babinsa langsung mengambil meja untuk menggelar buku yang di bawanya di kotak yang dipasang di sepeda motor. Terkadang, mereka langsung mendekati masyarakat agar mereka melihat buku yang ada di kotak di sepeda motornya.
Anak-anak pun diundang dan diberitahu kalau di perpustakaan kelilingnya ada buku bacaan menarik. Misalnya, buku cerita, dongeng, dan buku silat yang sekiraranya di baca anak-anak.
Dandim 0617 Majalengka, Letkol Arm Novi Herdian, mengungkapkan, perpustakaan keliling dengan sepeda motor yang dilakukan oleh Babinsa ini akan ada di semua kecamatan. Kegiatan itu untuk membantu masyarakat memperoleh bahan bacaan karena lokasi mereka tidak terjangkau oleh perpustakaan keliling kendaraan roda empat atau jauh ke lokasi perpustakaan daerah.
“Banyak masyarakat yang butuh bahan bacaan, di kampung agak sulit untuk mendatangi perpustakaan yang ada di kota. Padahal, mereka juga butuh membaca, butuh pengetahuan lain yang tidak dimilikinya,“ kata Novi, Selasa (16/7).
Menurutnya, meski saat ini sudah ada buku digital, tapi itu berbeda dengan membaca buku biasa. Anak-anak pun tidak semua bisa membaca buku digital dan lebih banyak yang menyenangi buku bacaan biasa karena mereka bisa melihat gambar yang tertera di buku. Selain itu, mereka bisa ramai-ramai memilih buku bacaanya masing-masing kemudian membacanya bersama-sama.
“Membaca buku akan membentuk imajinasi anak, kemudian mengembangkan cara berfikir. Kecerdasan akan tumbuh dari membaca. Makanya, Babinsa kami turunkan untuk menjadi pustakawan keliling ke desa-desa dan kampung-kampung,” ungkap Novi Herdian.