TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PKL Bilang PPKM Lebih Parah dari Krismon 1998

Polres Purwakarta bagikan bantuan saat patroli skala besar

Abdul Halim/IDN Times

Purwakarta, IDN Times - 
Pedagang kaki lima di wilayah perkotaan Purwakarta mengeluhkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. Mereka berharap aturan tersebut tidak diperpanjang lagi.

Dampak PPKM diungkapkan seorang pedagang martabak di dekat Pasar Jumat Kecamatan Purwakarta, Slamet (45 tahun). "Kondisi pandemik COVID-19 saat ini lebih parah dibandingkan krisis moneter 1998," katanya.

1. Pandemik dan pembatasan dinilai menyulitkan pedagang

Penertiban PKL (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

Slamet mengaku telah berjualan martabak di Purwakarta sejak 1995. Kala pertama kali menjalankan usahanya, baru kali ini ia merasa kesulitan berjualan karena pandemik COVID-19 ditambah dengan pembatasan.

"Waktu krismon 1998 itu memang sulit tapi tidak seperti sekarang, ada pembatasan jam operasional, tak ada penutupan jalan. Sekarang mau ke mana-mana juga takut COVID-19," tutur Slamet membandingkan.

2. Pendapatan pedagang menurun akibat PPKM

Petugas gabungan dari TNI, Polri, Dishub, dan Satpol PP memutarbalikkan kendaraan yang akan melintas di pos PPKM Darurat, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu, 3 Juli 2021. (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Akibat pembatasan itu, omzet penjualan martabaknya turun hingga 50 persen. Slamet yang biasanya mulai berjualan sore hingga tengah malam bisa menjual martabak hingga 100 porsi per hari sebelum ada PPKM.

"Setelah ada PPKM, bukanya hanya sampai jam delapan malam. Malah pas PPKM sebelumnya hanya boleh buka sampai magrib," ujar Slamet, berharap kondisi pandemik COVID-19 segera membaik sehingga pemerintah menghentikan PPKM.

Kondisi tersebut dirasa semakin sulit karena Slamet tidak mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah daerah. Ia menduga alasannya karena Slamet bukanlah warga Kabupaten Purwakarta.

3. Ratusan PKL dan masyarakat terdampak PPKM diberi bantuan

Abdul Halim/IDN Times

Slamet dan para pedagang di dekat Pasar Jumat akhirnya mendapatkan bantuan dari Kepolisian Resor Purwakarta. Mereka mendapatkan paket kebutuhan pokok dari Kepolisian Resor Purwakarta.

Ratusan paket bantuan itu diserahkan bersamaan dengan patroli skala besar yang digelar serentak pada Jumat (23/7/2021) malam. "Pemberian bansos ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan tenang bagi masyarakat saat PPKM guna menekan angka COVID-19 yang akhir-akhir ini sangat tinggi," kata Kepala Polres Purwakarta Ajun Komisaris Besar Ali Wardana.

Baca Juga: Tangisan PKL Imbas Kebijakan PPKM Level 4 Kota Bandar Lampung

Baca Juga: Pekan Ini, 9.998 PKL Kabupaten Malang Terima Bansos 

Baca Juga: Asosiasi PKL: Aturan PPKM Tak Pernah Tersosialisasi

Berita Terkini Lainnya