Okupansi Hotel dan Kunjungan Wisatawan ke Purwakarta Belum Maksimal
Pembatasan akses jalan hingga faktor ekonomi jadi penyebab
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Purwakarta, IDN Times - Kunjungan wisatawan dan hotel di Kabupaten Purwakarta tidak maksimal pada libur tahun baru kali ini. Faktor ekonomi masyarakat yang sedang lesu hingga pembatasan akses jalan raya dituding sebagai penyebabnya.
Juru bicara Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Purwakarta Adha Ismail meyakini keterisian (okupansi) kamar hotel seharusnya bisa lebih banyak. "Diperkirakan hanya 55 persen. Dibandingkan tahun lalu anjlok 3-5 persenan," katanya, Sabtu (1/1/2022).
Okupansi tersebut terjadi sebelum momentum pergantian tahun. Sedangkan, pada malam pergantian tahun, Jumat (31/12/2021) lalu tingkat okupansi di hotel-hotel diperkirakan naik hingga 65-70 persen.
1. Hotel boleh rayakan tahun baru tapi akses jalan dibatasi
Menurut Ismail, keterisian kamar hotel di wilayah perkotaan Purwakarta lebih rendah dibandingkan hotel di wilayah luar perkotaan. Kondisi tersebut diduga akibat kebijakan pembatasan akses jalan raya oleh petugas keamanan gabungan.
"Pengalihan arus kendaraan mengakibatkan (tamu hotel) tidak bisa masuk ke wilayah perkotaan (pada malam pergantian tahun)," ujar Ismail. Kebijakan itu dinilai bersebrangan dengan kebijakan pemerintah yang memperbolehkan perayaan tahun baru di hotel-hotel.
Baca Juga: Arus Lalu Lintas Padat di Kawasan Wisata dan Kuliner di Purwakarta
Baca Juga: Objek Wisata di Purwakarta Dijaga Duta Prokes saat Libur Nataru
Baca Juga: Kades Kalah Pemilu Marah dan Tutup Objek Wisata di Purwakarta