TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Unpad Luncurkan Tanya Obat, Platform bagi Pasien dalam Mencari Obat

Tanya Obat punya peran penting di tengah masyarakat

Unpad Luncurkan Tanya Obat, Platform bagi Pasien dalam Mencari Obat (IDN Times/Galih Persiana)

Bandung, IDN Times – Pusat Unggulan Inovasi Pelayanan Kefarmasian Universitas Padjadjaran (PU IPK Unpad) dan PT Dienggo Kreasi Nusantara baru saja mengembangkan aplikasi Tanya Obat pada Rabu (25/10/2023). Tanya obat merupakan platform yang diluncurkanuntuk menjawab berbagai tantangan di bidang kesehatan melalui upaya penguatan peran apoteker dengan memanfaatkan teknologi.

Tanya Obat diprediksi akan memegang peranan penting dalam membantu masyarakat menemukan obat yang cocok untuk menyembuhkan sebuah penyakit. Pasalnya, menurut Apoteker Sofa Dewi Alfian, Co-Founder Tanya Obat, semua hal yang diluncurkan oleh platform-nya merupakan hasil riset di lapangan berdasarkan survei.

Menurut Sofa, platform ini berbeda banyak platform kesehatan digital yang berfokus pada konsultasi dokter, peresepan, atau sekadar jual-beli obat dan belum mengakomodir layanan apoteker. Apalagi di tengah kemajuan teknologi informasi, kata dia, banyak pasien terjebak dengan artikel kesehatan yang berceceran di kolom pencarian Google dan tak bisa dipertanggung-jawabkan.

“Dengan demikian, peran apoteker sebagai tenaga kesehatan profesional lewat Tanya Obat akan membari pengetahuan terkait manfaat dan risiko obat pada masyarakat,” tutur Sofa, kepada IDN Times di Unpad, Rabu (25/10/2023).

1. Tanya Obat menjamin kehadiran apoteker profesional

pexels/Karolina Grabowska

Di tengah tantangan dalam isu kesehatan, Tanya Obat hadir melalui upaya penguatan peran apoteker dengan memanfaatkan teknologi. Bagaimanapun, apoteker adalah tenaga kesehatan dengan kompetensi di bidang kefarmasian yang berperan dalam perawatan pasien.

Menurut Apoteker Mariska Mahfud, Founder Tanya Obat, apoteker menjadi salah satu kunci dalam pelayanan kesehatan karena berperan menjamin keamanan dan efektivitas pengobatan. Selain itu, apoteker juga berperan penting dalam pemberian informasi obat dan edukasi kepada masyarakat.

Sejauh ini, hingga Rabu (26/10/2023), sudah terdapat 197 apoteker yang tergabung dengan Tanya Obat. Sebenarnya, permintaan apoteker se-Indonesia untuk tergabung dengan Tanya Obat cukup tinggi, namun seleksi yang dilakukan cukup ketat.

“Apoteker yang sudah tergabung dipastikan memiliki surat registrasi sebagai apoteker dan surat izin praktik. Ini semua dilakukan untuk meminimalisir error, jadi kami memang ingin apoteker yang benar-benar expert di bidangnya,” tutur Mariska.

Maka itu, jangan heran jika pelayanan platform Tanya Obat tidak menggunakan chat bot. Artinya, ketika pasien bertanya mengenai kandungan atau cara pakai obat, misalnya, ia akan mendapat jawaban dari apoteker profesional.

“Kami real, dalam arti apotekernya memang real. Kami memang menyediakan ruang untuk apoteker untuk bisa melakukan telefarmasi. Ini memang di-encourage oleh Kementerian Kesehatan bahwa tenaga farmasi harus melakukan telefarmasi,” tutur Mariska.

2. Tanya Obat hadir dengan upaya interaktif disertai fitur konsultasi bagi apoteker

Unpad Luncurkan Tanya Obat, Platform bagi Pasien dalam Mencari Obat (IDN Times/istimewa)

Menurut Mariska, motivasi terkuat bagi Unpad dalam meluncurkan Tanya Obat ialah karena ingin melibatkan peran apoteker di tengah tantangan industri kesehatan. “Jadi apoteker jangan hanya mengurusi manajemen saja, melainkan bisa berkomunikasi langsung dengan pasien,” katanya.

Motivasi kedua, lanjut Mariska, ialah menjawab keingintahuan masyarakat yang tinggi dengan penyediaan informasi yang akurat. Maka itu, setiap artikel kesehatan yang terbit di Tanya Obat memang mendapat verifikasi langsung dari para ahli.

Mariska melanjutkan, Tanya Obat merupakan one stop pharmacy yang menghadirkan pelayanan kefarmasian kepada pasien melalui penyediaan informasi obat secara visual dan tekstual dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien, serta fitur konsultasi apoteker untuk penggunaan obat yang lebih tepat.

Pasien pun dapat memperoleh informasi mengenai riwayat konsultasi dengan apoteker yang telah dilakukan dengan mengutamakan data security, connectivity, dan privacy pasien. Aplikasi ini mengedepankan kenyamanan pasien (user friendly) untuk mendapatkan obat secara tepat dan cepat.

Selain itu, Tanya Obat juga menjadi media pembelajaran bagi apoteker dalam meningkatkan kompetensi dan berkontribusi dalam memberikan informasi kesehatan dalam fitur artikel populer. Sinergi keilmuan dan teknologi ini akan menjawab kebutuhan masyarakat melalui peran apoteker dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Pada 2023, Tanya Obat merencanakan strategi pengembangan dengan mengedepankan perannya sebagai solusi bagi masyarakat dan apoteker dalam hal edukasi informasi kesehatan dan pelayanan farmasi klinis sehingga masyarakat lebih bijak dalam mengambil keputusan yang berhubungan dengan kondisi kesehatannya.

3. Indonesia tengah menghadapi berbagai isu kesehatan

Ilustrasi kesehatan masyarakat (Freepik)

Di sisi lain, peran Tanya Obat akan cukup strategis mengingat Indonesia yang kini tengah menghadapi berbagai isu kesehatan. Pertama, terjadi transisi epidemiologi di mana penyakit tidak menular telah mendominasi penyebab kematian yang lebih tinggi dari penyakit infeksi. Terlebih, penyakit tersebut bersifat kronis (jangka panjang).

Kedua, berbagai penyakit infeksi juga masih mengancam, seperti tuberculosis, HIV/AIDS, dan demam berdarah. Beberapa strain baru dari virus dan bakteri penyebab infeksi juga menimbulkan masalah yang lebih kompleks, misalnya tuberkulosis resisten obat dan COVID-19 yang belakangan ini menjadi isu global.

Selain menurunkan kualitas hidup penderita, apabila tidak terkendali, penyakit tersebut juga menurunkan produktivitas serta menimbulkan beban baik bagi individu maupun pemerintah. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kesehatan (promotif), mencegah penyakit (preventif), dan meredakan penyakit (kuratif) yang melibatkan peran kolektif berbagai tenaga kesehatan. 

Baca Juga: Penyalahgunaan Obat-obat Tertentu (OOT), Bahayanya seperti Nakotika?

Baca Juga: Mengalami Heartburn setelah Minum Obat? Mungkin 8 Obat Ini Penyebabnya

Berita Terkini Lainnya