Satu Anak Kembar Siam yang Dioperasi di RSHS Meninggal Dunia

Satu anak lainnya sedang jalani perawatan

Bandung, IDN Times - Satu anak kembar siam, Hasan, yang menjalani operasi pemisahan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, dipastikan meninggal dunia. Sementara saudara kembarnya, Husein, saat ini masih menjalani pemulihan secara intensif.

Ketua Tim Penanganan Kembar Siam RSHS, dr. Dikky Drajat mengatakan setelah melakukan pemisahan kondisi Hasan memang kurang baik. Karena kondisi tersebut di hari setelah operasi tepatnya pada Selasa, (24/10/2023) pukul 12.30 WIB, Hasan dinyatakan meninggal dunia.

"Untuk bayi kedua, Hussein ini bisa melewati masa krisisnya. Sekarang sudah ada kemajuan di mana sebelumnya ini kondisi demam dengan pernapasan berat, tapi sekarang sudah ada perbaikan dengan bantuan alat napas," kata dia.

1. Dempet di bagian perut dan dada

Satu Anak Kembar Siam yang Dioperasi di RSHS Meninggal DuniaDebbie Sutrisno/IDN Times

Dikky menuturkan, Hasan dan Husein ini berdempet pada bagian dada dan perut atau dalam istilah medisnya disebut Conjoint Twint Thoraco-omphalopagus. Operasi kedua pasien ini pun membutuhkan waktu lebih dari tujuh jam.

“Untuk organ dalam dempet pada jaringan liver dan biasanya menempel juga selaput jantung. Tingkat kesulitan yang tinggi ada pada pemisahan jaringan liver," kata dia.

Setelah dipisahkan, Hasan ternyata tidak bisa bertahan dengan kondisi barunya usai tidak satu badan dengan Hussein. Diperkirakan Hasan tidak bisa beradaptasi dengan kondisi baru tubuhnya.

2. Lebih banyak pasien yang berhasil dipisahkan

Satu Anak Kembar Siam yang Dioperasi di RSHS Meninggal Duniailustrasi kembar siam (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sementara itu Direktur Utama RSHS Bandung, dr. Jimmy Panelewen menuturkan, RSHS sudah sering melakukan operasi pasien kembar siam. Total sudah ada 13 kasus termasuk yang terjadi pada Hasan dan Hussein.

Menurutnya, adanya pasien yang meninggal akibat operasi ini memang bukan yang pertama. Dari 13 kasus kembar siam, ada satu kasus di mana dua pasien meninggal dan tiga kasus meninggal satu pasien.

"Kasus ini memang sangat menantang karena ada risiko yang dihadapi tim medis. Walaupun ada tapi manfaatnya lebih banyak dan itu harus diambil oleh RSHS. Adanya risiko ini tidak membuat kami mundur," kata dia.

3. Permintaan operasi kembar siam datang dari keluarga

Satu Anak Kembar Siam yang Dioperasi di RSHS Meninggal DuniaDebbie Sutrisno/IDN Times

Salah satu tim beda kembar siam, Viva Aprilia mengatakan bahwa permintaan untuk mengoperasi pasien mayoritas datang dari pihak keluarga. Kondisi yang harus dipisahkan secara medis hingga persoalan sosial di masyarakat membuat orangtua para pasien berani mengambil risiko.

Meski demikian, RSHS dipastikan melakukan upaya semaksimal mungkin untuk menolong para pasien. Menurutnya, para anak yang kembar siam dan menjalani operasi sudah seperti kelurga para dokter sendiri.

"Maka kami sangat sedih ketika ada pasien yang tidak tertolong, karena kami sudah menganggap mereka seperti keluarga kami sendiri," katanya.

Baca Juga: Operasi Pemisahan Bayi Kembar Siam Pertama di RSSA Malang Sukses

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya