Kota Cimahi Diguyur Hujan Es Sebesar Kelereng

Fenomena langka itu berlangsung selama 20 menit

Cimahi, IDN Times - Hujan lebat disertai butiran es terjadi di wilayah Kota Cimahi, Jawa Barat, pada Rabu (25/10/2023).
Hujan deras itu dibarengi oleh butiran es sebesar kelereng yang berjatuhan ke atap rumah warga dan juga jalanan.

Fenomena langka itu salah satunya diabadikan Kamal (33 tahun) warga RW 05, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Dia mengatakan saat hujan deras mengguyur sekitar pukul 13.00 WIB terdengar suara mirip kerikil berjatuhan di atap rumahnya.

Dia yang penasaran akhirnya naik ke lantau dua rumahnya dan ternyata hujan kali ini disertai butiran es. "Saya langsung videoin, ternyata memang ada hujan es. Bunyinya kaya kerikil menimpa seng, kebetulan di atap ada seng," ucap dia.

1. Hujan es berlangsung selama 20 menit

Kota Cimahi Diguyur Hujan Es Sebesar Kelerengilustrasi hujan es (IDN Times/Fitria Madia)

Kamal menuturkan, hujan es yang memiliki ukuran beragam itu berlangsung sekitar 20 menit. Setelahnya butiran es itu mulai menghilang karena hujan deras yang mengguyur juga perlahan mereda.

"Lumayan lama, sekitar 20 menitan. Waktu hujan itu bareng dengan angin kencang, setelah itu ya cuma hujan biasa sudah nggak ada esnya lagi," kata Kamal.

Lurah Cigugur Tengah, Rezza Rivalsyah Harapah membenarkan turunnya butiran es saat hujan deras mengguyur wilayahnya. Hujan es itu salah satunya terpantau di wilayah RW 05.

"Betul tadi ada laporan katanya ada hujan es di RW 05 pas hujan deras mengguyur," ucap Rezza.

2. BMKG Bandung ungkap kondisi cuaca

Kota Cimahi Diguyur Hujan Es Sebesar Kelerengilustrasi hujan es (IDN Times/Bayu Dewey)

Pengamat Meteorologi dan Geofisika Muda BMKG Klas I Bandung, Yuni Yulianti menerangkan berdasarkan prakiraan dinamika atmosfer terkini di Bandung Raya terdapat beberapa fenomena yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif yang dapat menyebabkan hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang.

"Kelembapan udara pada lapisan 850 mb dan 700 mb wilayah Jawa Barat relatif lembap yaitu 40-97 persen, labilitas atmosfer pada skala lokal berada pada kategori labil sedang hingga kuat di wilayah Jawa Barat termasuk Bandung Raya," ujar Yuni.

Yuni mengimbau masyarakat agar waspada terhadap terjadinya potensi dampak cuaca esktrem yang biasa terjadi pada periode peralihan musim (pancaroba) seperti hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dalam skala lokal berdurasi singkat.

"Lalu potensi angin puting beliung dan hujan es yang dapat mengakibatkan dampak seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta dampak kerusakan lainnya," kata Yuni.

Baca Juga: Hujan Deras, Pohon Tumbang Tutup Rel Kereta Api Jalur Cimindi - Cimahi

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya