Perangi Kejahatan Keuangan, Binance Teken MoU dengan Kazakhstan
Kazakhstan berpotensi besar berkembang dengan kripto
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Bursa kripto global Binance terus berupaya untuk meningkatkan keamanan bagi ekosistem bisnis mereka. Saat ini, mereka tak ragu untuk mengklaim bahwa infrastruktur kepatuhannya menjadi salah satu yang terbaik di dunia, karena telah mendapatkan persetujuan peraturan di sejumlah negara.
Memang, sejak tahun lalu di berbagai negara, Binance telah mendapatkan pernyataan ilegal. Hal tersebut memantapkan langkah mereka untuk terus mengenalkan ekosistem mata uang kripto ke berbagai penjuru dunia.
Fokus Binance pada kepatuhan dan peraturan muncul setelah menghadapi beberapa peringatan dan penyelidikan dari badan pengatur keuangan di seluruh dunia. Namun sejauh ini, Binance telah berhasil memperbaiki posisinya di berbagai negara seperti Italia dan Prancis, yang sebelumnya menyatakan kegiatan Binance ilegal.
Baru-baru ini, mereka telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Pemantau Keuangan Republik Kazakhstan, sebagai bagian dari program pelatihan penegakan hukum globalnya.
1. Program digelar untuk tangkal kejahatan siber
Program pelatihan penegakan hukum global dengan Kazakhstan melibatkan pejabat dari lembaga pengatur dan penegakan hukum di seluruh dunia.
Gleb Kostarev, kepala wilayah Asia Binance mengatakan bahwa langkah tersebut diambil untuk memperkuat kerja sama industri dengan penegakan hukum nasional dan internasional dalam memerangi kejahatan keuangan dan kejahatan siber.
“Program ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memblokir aset digital yang diperoleh secara ilegal dan digunakan untuk mencuci uang hasil kejahatan dan membiayai terorisme,” tutur dia, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Selasa (11/10/2022).
Baca Juga: Makin Populer, Kadin Bandung Fokus di Industri Kripto
Baca Juga: Saran Menko Airlangga ke Pemuda yang Gemar Investasi Kripto: Hati-hati