Ketika Seni Instalasi Sadarkan Kita untuk Memilah Sampah
Karya menampilkan gunungan sampah Bantargebang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Sejatinya, karya seni merupakan salah satu medium dalam menyampaikan pesan, tak terkecuali bagi pesan yang bersifat sosial. Karya seni tersebut bisa beraneka ragam, seperti seni instalasi yang dipersembahkan Jangjo dan telah dipamerkan di lobby SCBD ASHTA District 8.
Seni instalasi itu diberi nama Under Our Hill. Dalam merancang karya tersebut, Jangjo, startup di bidang waste management, menggandeng biro arsitektur AT-LARS.
Lewat seni instalasi itu, Jangjo mencoba menyadarkan masyarakat akan pentingnya memilah sampah di rumah. Mereka berfokus pada fenomena gunung sampah yang terjadi di Bantargebang.
1. Instalasi berupa replika gunung sampah di Bantargebang
Desain instalasi yang terbuat dari sampah plastik ini merupakan replika kondisi gunungan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, yang telah mencapai tinggi 40-50 meter.
Ukurannya pun sengaja dibuat dengan perbandingan 1:10 terhadap kondisi aslinya.
Menurut CEO Jangjo Indonesina, Joe Hansen, tujuan dari instalasi ini adalah memberikan gambaran kepada masyarakat Jakarta bahwa sesungguhnya sampah-sampah yang dibuang setiap harinya memiliki nilai dan banyak yang dapat didaur ulang.
Baca Juga: Sampah di Bantargebang Penuh, Anies: Mari Kita Kurangi
Baca Juga: TPST Bantargebang Hampir Full, DKI Bangun Pengelolaan Sampah di Tebet
Baca Juga: Kritik Seni Adalah Menanggapi Karya, Ini 5 Penjelasannya