TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketika Empat Peserta Terbaik Lensa Accademy Pamer Karya di Jakarta

Keempatnya berasal dari latar belakang visual yang berbeda

Visual Collaborative Exhibition Lensa Community (IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times – Empat orang lulusan Lensa Academy akhirnya memamerkan seluruh karya visual, baik fotografi maupun videografi, di Senayan City, Jakarta, sejak 6 Desember 2019. Acara pameran yang bertajuk Visual Collaborative Exhibition tersebut merupakan akhir daripada rangkaian kegiatan Lensa Community di sepuluh kota besar di Indonesia sepanjang 2019.

Empat penggiat visual pemenang Lensa Vietnam Challenge itu antara lain Alisyam (videografer dan pemenang Lensa Vietnam Challenge dari Yogyakarta), Amri Rossada (drone pilot dan pemenang Lensa Vietnam Challenge dari Jakarta), Hari Obbie (vlogger dan lulusan terbaik Lensa Academy Malang), dan Hutomo Abrianto (fotografer dan lulusan terbaik Lensa Academy Yogyakarta).

1. Bagaimana Visual Collaborative Exhibition disuguhkan?

Visual Collaborative Exhibition Lensa Community (IDN Times/Istimewa)

Namun, Sigit Diapsoputra, perwakilan penyelenggara Lensa Community mengatakan jika eksibisi tersebut tak hanya diisi oleh karya-karya keempat orang di atas. Selain mereka, pameran juga memamerkan karya-karya lulusan terbaik Lensa Academy yang diselenggarakan di 10 kota di Indonesia mulai dari Januari – Oktober 2019 juga digital activity Lensa Vietnam Challenge melalui Instagram @lensacommunity dari 24 Juli 2019 – 28 Oktober 2019.

Visual Collaborative Exhibition ini merupakan muara dari proses panjang yang dilakukan para pegiat seni visual di Lensa Academy dan Lensa Vietnam Challenge, sekaligus menjadi ruang menampilkan karya otentik dari Lensa Project: Capture Vietnam,” kata Sigit, dalam rilis yang diterima IDN Times, Selasa (10/12).

“Berbeda dengan pameran seni visual lainnya, Visual Collaborative Exhibition ini berusaha menangkap keindahan dengan empat medium atau genre seni visual yang berbeda-beda dan hasil karya dari para penggiat seni visual berbasis lensa yang bukan dari kalangan profesional,” tuturnya. 

2. Mendapat ribuan submission dari para penggiat visual

unsplash/jeshoots.com

Selama proses penyaringan di Lensa Academy dan Lensa Vietnam Challenge, Lensa Community lewat Instagram-nya mendapatkan ribuan submission. Dari ribuan karya visual itu, penyelenggara menyaringnya menjadi 54 karya terbaik untuk mengikuti tes tahap kedua. Kemudian, proses penyaringan dilanjutkan hingga menjadi delapan orang terbaik.

Delapan orang terbaik itu kemudian menjalani karantina selama tiga hari di Jakarta—yang sekaligus menjadi ujian terakhir dari mereka. Dari proses panjang itu, akhirnya Lensa Community mendapat empat peserta terbaik yang berhak mengikuti ajang Lensa Projet: Capture Vietnam.

“Sebelum Lensa Project: Capture Vietnam, para pemenang harus lebih dulu melakukan research dan membuat konsep tentang destinasi dan kultur yang ada di Vietnam. Mereka juga harus bekerjasama untuk membuat membuat konsep karya yang bersifat kolaboratif. Proses berburu gambar di Vietnam memakan waktu empat hari dengan medan yang cukup menantang, mulai dari menaiki 500 anak tangga di Mua Cave hingga mengarungi perairan di sekitar Ha Long Bay. Total ada 7 destinasi yang mereka datangi,” tutur Sigit.

3. Mendapat pengarahan sutradara Sim F.

unsplash.com/@charleypangus

Para peserta tak begitu saja dibiarkan mengembangkan ide-idenya. Mereka ditemani sutradara film dan tv commercial ternama, Sim F., sebagai pimpinan proyek. Sutradara yang menukangi film Susi Susanti Love All ini juga sebenarnya ikut andil dalam proses penyaringan, khususnya di tahap akhir.

“Sejak awal, Lensa Community menjadi wadah yang mempertemukan banyak talenta dan juga para pecinta visual dari berbagai disiplin ilmu. Lewat Visual Collaborative Exhibition ini berharap bisa memberi ruang untuk saling melihat potensi yang ada, serta terus memacu semangat berinovasi dan berkolaborasi untuk menjawab tantangan seni visual di masa depan dan sebagai wadah mengembangkan kemampuannya dibidang audio visual,” ujar Sigit. 

Berita Terkini Lainnya