Kesetaraan Gender Buka Peluang Pertumbuhan PDB Global 28 Triliun USD
WiBAC rekomendasikan kebijakan untuk kesetaraan gender
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Pandemik COVID-19 berdampak besar bagi seluruh lini kehidupan, tak terkecuali pada sektor bisnis, mulai dari pelaku hingga pekerja, terkhusus perempuan. Bencana ini memperburuk kesenjangan pada partisipasi gender, yang semula 99,5 tahun, kini menjadi 135,6 tahun.
Setidaknya, fakta tersebut yang dikantongi Chair of B20 Women In Business Action Council (WiBAC) Ira Noviarti. Ia mengatakan jika kesenjangan dapat dilihat dari sedikitnya perempuan di posisi manajerial sebuah perusahaan.
“Kesenjangan ini terus dirasakan oleh pekerja perempuan, misalnya, representasi perempuan di posisi manajerial yang masih lebih sedikit dibanding laki-laki, kesenjangan besaran penghasilan antara perempuan dan laki-laki, serta minimnya peraturan terkait kekerasan terhadap perempuan,” ujar Ira, dalam siaran pers yang diterima IDN Times, Sabtu (11/6/2022).
1. 23 persen pekerja perempuan harus atau akan tinggalkan pekerjaan saat pandemi
Ira menjelaskan, berbagai pihak perlu terlibat dalam memperkecil nilai kesenjangan gender tersebut. Terutama bagi pemangku kebijakan di sebuah perusahaan, di mana memiliki wewenang dalam menciptakan kesetaraan gender.
“Diperlukan rekomendasi dan kebijakan yang bisa diterapkan secara terstruktur untuk menjembatani kesenjangan tersebut,” tutur Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk ini.
Berdasarkan data yang diperoleh oleh B20 WiBAC, sekitar 23 persen pekerja perempuan harus atau akan meninggalkan pekerjaan saat pandemi. Pekerjaan yang dijalani oleh perempuan juga memiliki resiko lebih, karena adanya 19 persen over representation di dalam sektor yang terdampak langsung oleh pandemi seperti sekolah, tempat penitipan anak, dan lainnya.
Baca Juga: Menteri PPPA: Kesenjangan dan Bias Gender adalah Pelanggaran HAM
Baca Juga: 9 Rutinitas Sehat Ini Cocok Diterapkan Pekerja Kantoran yang Sibuk
Baca Juga: Sambut Hari Kartini, 5 Buku tentang Perempuan oleh Perempuan Indonesia