Hadapi Tantangan Global, Ini Deretan Strategi Garudafood

Salah satunya mereka menerapkan holistic strategic model

Bandung, IDN Times – Sepertinya konsep VUCA bukanlah hal yang asing bagi sebagian besar pebisnis. Konsep tersebut sudah sejak lama dipandang sebagai cara untuk membantu perusahaan terus maju, berkembang, atau setidaknya bertahan.

VUCA merupakan suatu keadaan di mana bisnis bergerak labil, naik turun atau volatile, sehingga tidak ada kepastian atau uncertain, sangat rumit atau complex, dan membingungkan atau ambigue.

Seiring berjalannya waktu, konsep ini tergantikan dengan kondisi BANI alias singkatan dari brittle (mudah pecah), anxiety (keadaan yang mengkhawatirkan), non-linear atau tidak lurus, dan incomprehensible atau sulit dipahami.

BANI kemudian menjadi lebih relevan dengan kondisi saat ini, setelah adanya pandemi yang mengubah pola hidup masyarakat dan berbuntut pada percepatan perkembangan teknologi digital, hingga kondisi perang yang menimbulkan efek domino di dunia bisnis.

Menghadapi kondisi bisnis yang penuh tantangan, perusahaan Garudafood menerapkan holistic strategic model, melakukan open platform strategy untuk menghasilkan produk-produk inovatif yang berkualitas melalui kemitraan.

Tak hanya itu, mereka pun melakukan transformasi digital teknologi dan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) guna mendukung kegiatan operasional.

1. Garudafood hadapi tantangan besar pascapandemik COVID-19

Hadapi Tantangan Global, Ini Deretan Strategi GarudafoodIlustrasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Hardianto Atmadja, Presiden Direktur Garudafood, dalam siaran pers yang diterima IDN Times mengatakan jika perusahaannya saat ini menghadapi tantangan besar sebagai akibat dari pandemik COVID-19 yang telah mengubah pola kehiduan.

“Akibat dari pandemi juga membuat semakin pesatnya perkembangan teknologi digital terutama artificial intelligence, adanya situasi konflik peperangan, fluktuasi perekonomian dunia hingga karakteristik gen Z yang memiliki tantangan tersendiri," kata Hardianto, Jumat (23/6/2023).

Salah satu strategi yang diterapkan Garudafood adalah open collaboration untuk menghasilkan produk-produk inovatif yang berkualitas secara lebih cepat yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan perusahaan.

Produk inovatif itu di antaranya diwakili dengan hadirnya Hormel (Skippy peanut butter), Suntory (khusus produk minuman non-alkohol), Falcon (produk Dilan), General Mills (produk Garuda O’Corn), serta Barry Callebaut salah satu produsen cokelat dan kakao terbesar di Asia Pasifik.

2. Tiga hal yang diperhatikan dalam penerapan holistic strategic model

Hadapi Tantangan Global, Ini Deretan Strategi GarudafoodGaruda Rosta Kacang Panggang (garudafood.com)

Agar menjadi bisnis yang berkelanjutan, Garudafood juga menerapkan holistic strategic model dengan memperhatikan tiga hal. Pertama best brand yakni dengan menambah kekuatan merek-merek perusahaan; kemudian best value yakni memaksimalkan produk dan harga; dan yang terakhir best network yakni memperkuat jaringan distribusi baik domestik maupun ekspor.  

Lanjut Hardianto, Garudafood juga melakukan transformasi teknologi dan digitalisasi dalam proses bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam setiap lini usaha perusahaan.

“Kami menyempurnakan sistem penjualan Sales Application Mobile (SAM), melakukan integrasi sistem Manufacturing Mobile Application (MMA) dengan Enterprise Resources Planning (ERP), memperkuat implementasi teknologi Industri 4.0 dan turunannya seperti IOT dan connectivity untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan meningkatkan daya kompetitif,” tutur Hardianto.

3. Garudafood kembangkan green innitiatives

Hadapi Tantangan Global, Ini Deretan Strategi Garudafood

Tidak hanya itu, dalam rangka penerapan praktik strategi keberlanjutan, Garudafood saat ini tengah mengembangkan green innitiatives yang fokus pada pengurangan penggunaan energi dan emisi serta menjalankan program energi terbarukan (renewable energy), di antaranya instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan bio massa.

Di sisi lain, mereka juga mulai menginisiasi penggunaan kendaraan listrik di unit operasional bisnis.

“Selain itu Garudafood juga melakukan pengurangan penggunaan kertas dan air dalam seluruh kegiatan operasionalnya. Inisiatif strategis tersebut dilakukan dalam rangka memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan dan mengurangi emisi karbon sebagai dampak dari operasional bisnis,” ujar Hardianto.

Baca Juga: BNI Kucurkan Kredit Investasi, Biayai Garudafood Sebesar Rp1 Triliun

Baca Juga: 5 Jenis Strategi Pemasaran yang Efektif untuk Bisnis Kamu

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya