11 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Wisatawan di India!

Golas adalah permen es beraroma, dan menjadi salah satu suguhan populer selama musim panas tropis di India. Kudapan satu ini mirip dengan kerucut salju dan es serut.

Golas, yang biasanya dijual di pinggir jalan, secara kasat mata memang memberikan kelegaan dari panas. Namun, ada beberapa faktor yang membuatnya menjadi pilihan makanan yang tidak sehat.

Air yang digunakan untuk membuat golas es tidak dapat dipercaya, karena batang es mungkin disimpan di tempat yang tidak higienis. Tak hanya itu, ada pula pewarna makanan yang digunakan tidak menjamin standar keamanan pangan.

Aturan dasar yang harus diikuti saat bepergian di India adalah jangan pernah minum air langsung dari keran. Aturan ini utamanya harus dipahami bagi warga negara yang biasa mendapat fasiltias air minum dengan medium keran di negaranya.

Di India, air keran tidaklah aman dan mengandung Escherichia coli atau E.coli. Kandungan itu merupakan jenis bakteri yang diketahui menyebabkan diare, serta kontaminasi kimiawi berbahaya lainnya.

Jika sudah demikian, pilihan paling bijak adalah selalu membawa sebotol air mineral. Bahkan di restoran, upayakan untuk selalu pesan air mineral daripada memilih air biasa. Bagaimana pun, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati.

Kios jus buah adalah fitur reguler di kota-kota India, dan buah-buahan segar juga berwarna-warni bisa sangatlah menggoda mata. Namun, percaya atau tidak, kebanyakan pedagang kaki lima di India menggunakan air keran untuk membuat jus. Di sisi lain, tak ada pula jaminan apakah mereka mencuci buah dengan benar.

Gol gappe, juga disebut pani-puri atau puchkas, adalah makanan jalanan yang sangat disukai di India. Mereka terbuat dari roti renyah goreng berukuran kecil yang berlubang di tengah dan diisi dengan berbagai bumbu dan air beraroma.

Meski terdengar mantap, masalah pencemaran air kembali muncul dalam gol gappe. Pasalnya, lagi-lagi tidak ada jaminan sumber air yang digunakan untuk membuat sebuah gol gappe.

Jika jus segar mesti dihindari karena pedagang kaki lima di India mencuci buahnya menggunakan air keran, bukan berarti buahnya sendiri aman dimakan secara langsung. Pasalnya, sudah menjadi rahasia umum bahwa bahan kimia lilin umum digunakan pada apel untuk membuatnya lebih berwarna dan menggiurkan.

Selalu cuci buah dengan cermat sebelum makan untuk menghilangkan pestisida dan kotoran lainnya. Buah-buahan seperti pisang dan jeruk yang bisa dikupas, harus lebih diutamakan daripada membelinya yang sudah terkupas.

Untuk alasan yang sama seperti buah mentah, sebaiknya hindari salad. Hal ini tidak berlaku jika kalian yakin bahwa sayuran telah dicuci dengan baik.

Pasalnya, ada patogen pada sayuran yang tidak dicuci dan dapat membahayakan tubuh manusia. Patogen itu menyebabkan infeksi E. coli dan menyebabkan keracunan makanan.

Di India, daging apa pun dari pedagang kaki lima tidak dapat sepenuhnya diandalkan. Salah satunya, di sana sering ditemui daging basi yang mana bisa menyebabkan sejumlah gangguan pencernaan, kemih, dan lainnya.

Cobalah untuk menghindari makanan jalanan yang terlihat mengenyangkan. Untuk itu, kalian bisa mencoba hidangan India non-vegetarian yang enak seperti biryani, kebab, dan rogan josh dari restoran tepercaya.

Paan masala hadir dalam kemasan berwarna cerah dan biasanya dipasarkan sebagai penyegar mulut. Campuran pinang, tembakau, kapur mati, dan bahan penyedap lainnya ini dikenal membawa zat-zat yang mengandung karsinogen. Karsinogen sendiri konon dapat merusak DNA manusia.

Gara-gara makanan ini, aktor Pierce Brosnan pernah menjadi pusat kontroversi besar ketika ia tampil dalam iklan India untuk paan masala. Dia kemudian meminta maaf, mengatakan dia tertipu oleh merek tersebut dan mengira dia mendukung penyegar napas dan pemutih gigi.

Memang, tidak semua jenis keju yang ditemui di India mesti dihindari. Namun, kalian harus selalu curiga dengan keju yang disediakan para pedagang kaki lima, atau restoran-restoran yang tampak tak higienis.

Keju mudah terkontaminasi bakteri seperti staphylococcus aureus, yang sulit dideteksi karena terjadi tanpa menunjukkan tanda-tanda pembusukan. Bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan, diare, dan dehidrasi.

Samosa, pakora, dan kachoris, adalah beberapa makanan jalanan sarat kalori yang harus dihindari. Masalah utama dengan camilan goreng ini adalah kebanyakan dimasak dengan minyak yang dipanaskan kembali.

Minyak semacam itu dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, Alzheimer, gangguan hati, dan sifat karsinogenik.

Terkenal sebagai cabai terpanas yang dikenal umat manusia, bhut jolokia harus dihindari oleh siapa pun yang tidak terbiasa dengan makanan pedas. Cabai ini, yang ditanam di negara bagian timur laut Nagaland, sangat pedas dan cenderung panas, sehingga digunakan juga untuk membuat gas air mata oleh Angkatan Darat India.

Bhut Jolokias memang memberi banyak cita rasa baru, dan tidak masalah untuk mencoba membubuhinya di beberapa hidangan. Namun, tetap hati-hati utamanya dalam urusan porsi ya, guys!