Kota Bandung tidak cukup hadir sebagai kota kuliner saja, melainkan banyak sekali wisata alam, serta festival yang tidak kalah menarik. Beragam tradisi Bandung masih sangat terjaga dengan baik akan kelestariannya.
Beberapa tradisi menjadi acara tahunan kota yang dapat dinikmati oleh wisatawan, lho. Lalu, apa saja tradisi dan festival yang ada di Kota Kembang ini? Simak sampai habis artikel ini, ya!
Karena mayoritas penduduk Bandung berasal dari Suku Sunda, maka pelestarian tradisi khas Suku Sunda haruslah tetap dijaga. Seperti halnya pada tradisi Pawai Jampana ini yang ditujukan sebagai ungkapan rasa syukur atas berkah pangan yang dilimpahkan Tuhan.
Biasanya, tradisi ini diikuti oleh puluhan orang yang memikul tandu besar. Masing-masing tandu berisikan berbagai macam hidangan hasil bumi.
Tradisi ini dilakukan pada saat memperingati Hari Kemerdekaan RI serta hari jadi Kabupaten Bandung. Seluruh hidangan yang dipikul ini nantinya akan diperebutkan oleh kerumunan penonton serta peserta yang hadir pada acara ini.
Tradisi Runeuh Mundingeun merupakan upacara adat yang ditujukan untuk ibu hamil sebagai ungkapan syukur menyambut kedatangan bayi. Bentuk upacara adat ini dilakukan pada saat kandungan menginjak usia 9 bulan dan sebelum melahirkan.
Upacara ini akan diikuti dengan rangkaian pengajian. Runeuh mundingeun juga bertujuan sebagai bentuk mencegah terjadinya segala sesuatu hal yang tidak diinginkan.
Salah satu acara yang selalu diadakan setiap tahun di daerah Bandung yaitu Bandung Light Festival. Festival ini juga masuk dalam rangkaian acara hari jadi Kota Bandung. Biasanya perayaan ini diadakan di sepanjang Jalan Asia-Afrika.
Di sana, Anda bisa menikmati keindahan dari berbagai jenis kendaraan hias yang sangat cantik dengan dilengkapi lampu warna-warni yang memenuhi bodi mobil. Pada setiap tahunnya, tema yang diangkat selalu berbeda-beda dan tidak luput dari aspek pendidikan.
Tradisi Bandung selanjutnya yaitu Asian-African Carnival yang diselenggarakan untuk memperingati Konferensi Asia Afrika (KAA) tahun 1955. Seperti diketahui, Bandung pernah ditunjuk sebagai tuan rumah dari KAA ke-60 pada 2015.
Festival satu ini mulanya diadakan untuk menyambut para delegasi konferensi. Namun, Kementerian Pariwisata bersama Pemerintah Kota Bandung akhirnya menjadikan Asian-African Carnival sebagai perhelatan akbar tahunan di Kota Kembang.
Biasanya, Asian-African Carnival diadakan di Balai Kota Bandung. Dengan melibatkan kolaborasi lintas seni dari seniman lokal dan internasional, festival satu ini begitu meriah dan selalu ditunggu-tunggu masyarakat.
Tema yang diangkat setiap tahunnya pun berbeda-beda dan selalu berhubungan dengan seni budaya yang ada di Bandung. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara.
Festival ini merupakan bentuk dari peringatan Bandung Lautan Api, sebuah peristiwa kebakaran besar yang terjadi pada 1946 dalam rangka mempertahankan wilayah Bandung dari penjajah. Peristiwa pilu tersebut menjadi salah satu hal yang selalu dikenang oleh masyarakat Bandung, salah satunya yaitu dengan adanya perayaan Festival Bandung Lautan Api.
Rangkaian acara yang dilakukan di antaranya ziarah ke makam pahlawan, upacara peringatan Bandung Lautan Api, serta pawai obor yang diikuti oleh perwakilan murid SMA di Kota Bandung. Untuk menambah kemeriahan suasana, para peserta menggunakan berbagai jenis kostum unik dan bernyanyi di sepanjang jalan.
Nah, itulah beberapa tradisi Bandung yang unik dan bisa dinikmati kamu apabila sedang bertandang ke Bandung. Menjaga kelestarian budaya memang sangat penting untuk selalu dilakukan. Hal tersebut sebagai salah satu bentuk bukti kecintaan sebagai masyarakat pada sejarah dan Indonesia.