Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App

Gak Perlu ke Lembang, Wisata Petik Stroberi Juga Ada di Sukabumi!

IMG_4335.jpeg
Wisata petik stroberi di Sukabumi
Intinya sih...
  • Pemilik MD Farm, Muhammad Dikri, mulai menanam stroberi sejak 2019 dan kini kebunnya sudah seluas 700 meter persegi.
  • MD Farm membuktikan bahwa di dataran rendah pun, stroberi bisa tumbuh dengan perawatan yang telaten, menghasilkan buah manis berkualitas oke.
  • MD Farm buka untuk wisata petik stroberi langsung dari kebunnya dengan harga Rp5.000 untuk pengalaman metik sendiri atau Rp80 ribu per kilogram buah stroberi.

Kabupaten Sukabumi, IDN Times - Buat kamu yang pengen wisata petik stroberi tapi malas jauh-jauh ke Lembang, sekarang ada alternatif seru di Sukabumi, lho! Namanya MD Farm, sebuah kebun stroberi di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi.

Yang bikin beda, kebun ini bukan berada di dataran tinggi seperti biasanya, tapi di ketinggian sekitar 410 mdpl. Meski bukan di suhu dingin, stroberi di sini tetap tumbuh subur dan manis. Gimana ceritanya?

1. Berawal dari hobi, kini jadi tempat wisata petik stroberi

IMG_4008.jpeg
Muhamad Dikri, petani stroberi di dataran rendah Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Pemilik MD Farm, Muhammad Dikri (33), mulai menanam stroberi sejak 2019. Awalnya cuma iseng di belakang rumah, tapi karena hasilnya menjanjikan, ia mulai serius dan membangun kebun yang sekarang sudah seluas sekitar 700 meter persegi.

"Awalnya hobi, sekarang bisa jadi sumber penghasilan. Dulu saya sempat kerja di pabrik, tapi akhirnya saya resign dan fokus di pertanian," kata Dikri saat ditemui IDN Times, Minggu (22/6/2025).

2. Stroberi dataran rendah? Ternyata bisa kok!

IMG_3980.jpeg
Anak-anak saat memetik stroberi di Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Biasanya, stroberi butuh suhu dingin dan tumbuh di atas 700 mdpl. Tapi MD Farm membuktikan bahwa di dataran rendah pun, stroberi bisa tumbuh. Tentunya, ada tantangan tersendiri.

"Perawatannya beda banget. Gak bisa disamain kayak di Lembang. Harus lebih telaten, mulai dari pemupukan sampai perlakuan harian," ujar Dikri.

Meski begitu, stroberi di sini tetap punya kualitas oke, apalagi di musim kemarau. "Rasanya manis banget, cuma ukuran buahnya gak terlalu besar. Biasanya sekitar 20–30 gram per buah," sambungnya.

3. Bisa petik langsung, harga mulai Rp5.000 aja!

IMG_4336.jpeg
Wisata petik stroberi di Sukabumi (IDN Times/Istimewa)

MD Farm buka untuk wisata petik stroberi langsung dari kebunnya. Harga per kilogram buah stroberi Rp80 ribu. Tapi buat yang pengen pengalaman metik sendiri, cukup bayar HTM Rp5.000, langsung bisa petik dan bayar sesuai berat hasil petikan.

"Kita buka fleksibel, selama masih ada stok buah. Dulu pernah ada yang datang dari Tangerang malam-malam karena istrinya ngidam stroberi. Kita layani sampai habis Isya," cerita Dikri sambil tertawa.

4. Produksi bisa hampir 50 kg per bulan

IMG_3991.jpeg
Kebun stroberi di dataran rendah Sukabumi (IDN Times/Siti Fatimah)

Di masa panen normal, kebun ini bisa menghasilkan lebih dari 50 kg stroberi per bulan. Omzetnya pun bisa tembus Rp4-6 juta per bulan, bahkan pernah sampai Rp10 juta di bulan September 2024.

Untuk jenisnya, MD Farm punya 8 varietas stroberi, mulai dari jenis lokal seperti mencir hingga jenis impor seperti Saga Honoka, Pink Bel Korea, sampai Jumbo Bali.

Dikri mengaku hanya menjual stroberi secara langsung dari kebun. "Takut rusak di perjalanan, jadi kita gak kirim-kirim. Tapi banyak kok yang datang langsung dari Jakarta, Bogor, Depok, bahkan Banten," ungkapnya.

Saat ini, MD Farm dikelola oleh tiga orang. Meski sempat jatuh bangun karena cuaca, hama, dan biaya pupuk yang mahal, Dikri tetap semangat. Ke depan, ia berharap bisa membangun greenhouse supaya produksi bisa stabil saat musim hujan.

Share
Editorial Team