Cocok untuk Wisata Ramadan 2022, Intip 4 Wisata Religi Jabar

Masjid Raya Bandung hingga saat ini masih disebut sebagai masjid yang sangat ikonik untuk ibu kota Jabar. Masjid ini memiliki menara kembar setinggi 81 meter yang menjulang menjadi pemandangan menakjubkan.

Dalam perjalanan sejarahnya, Masjid Bandung Raya dibangun pada tahun 1810. Tempat ibadah ini sebelumnya bernama Masjid Agung, dibangun bersamaan dengan dipindahkannya pusat Kota Bandung dari Krapyak.

Masjid yang memiliki luas 8.573 meter persegi ini telah mengalami belasan kali renovasi. Saat konferensi Asia Afrika 1955, Masjid Agung Bandung mengalamai perombakan besar-besaran. Atas rancangan Presiden RI pertama, Soekarno, kubah dari sebelumnya berbentuk "nyungcung" menjadi kubah persegi empat bergaya timur tengah seperti bawang.

Setelah itu, kubah ikonik ini beberapa kali dirombak karena terkena tiupan angin kencang. Kemudian, Ridwan Kamil yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Bandung pun punya andil dalam mengubah wajah Masjid Raya Bandung, salah satunya dengan menjadikan lahan alun-alun sebagai lapangan rumput sintetis.

Kalian bisa berfoto dan menunggu buka puasa di alun-alun ini dengan keluarga atau kerabat dekat. Jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan, ya!

Masjid Agung Sang Cipta Rasa merupakan masjid yang kental dengan nuansa sejarah. Masjid yang terletak di sebelah barat Alun-alun Sangkalabuwana, Kota Cirebon ini menjadi salah satu saksi bisu perjuangan Wali Sanga dalam menyiarkan Islam di Tanah Jawa.

Dilansir dari laman disbudpar.jabarprov.go.id, Masjid Agung Sang Cipta Rasa dibangun pada tahun 1498 M oleh Wali Sanga atas prakarsa Sunan Gunung Jati pada tahun 1480.

Tiang-tiang penyangganya dari masih ini masih terbuat dari kayu. Bangunannya dibagi menjadi dua, ruang utama dan serambi. Untuk masuk ke ruang utama, jemaah atau pengunjung harus menundukkan kepala. Sebab, pintu masuk ke ruang utama dibuat begitu kecil.

Salah satu kekhasan dari Masjid Sang Cipta Rasa ini adalah pitu atau azan yang dikumandangkan oleh tujuh muazin. Saat ini, hanya di waktu salat Jumat tradisi azan pitu dilakukan.

Azan Pitu yang menjadi simbol perlawanan terhadap sosok Menjagan Wulu yang dengki dengan penyebaran Islam itu, tetap dipertahankan hingga kini dan menjadi identitas Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Masjid seluas 8.000 meter persegi ini menjadi ikon religi Kota Depok. Awalnya, Masjid ini bernama Masjid Dian Al Mahri. Dilansir dari laman disbudpar.jabarprov.go.id, penyebutan Kubah Emas diambil dari bentuk atap masjid yang memang dilapisi emas murni.

Masjid Kubah Mas Depok dapat menampung kurang lebih 20.000 jemaah dan disebut sebagai masjid termegah di Asia Tenggara.

Wisatawan yang datang biasanya tak hanya menjalani ibadah namun juga mengabadikan foto-foto di halaman Masjid Kubah Emas. Bagi kalian yang mau beribadah di masjid ini bisa langsung ke Jl. Raya Meruyung, Meruyung, Kec. Limo, Kota Depok.

Masjid Agung Al-Imam berlokasi di sebelah barat Alun-alun Majalengka. Masjid terbesar di Kota Kuda ini, memiliki desain yang estetik. Ada empat menara yang menjulang di setiap sisinya. Tampak dari luar, masjid ini dilengkapi ornamen yang detail dan indah.

Masjid Al Imam ini merupakan wakaf atau peninggalan dari Kiai Imam Syafari, kakek dari pahlawan nasional KH Abdul Halim. Awalnya masjid ini dibangun secara sederhana dengan bentuk panggung yang di bawahnya terdapat kolam kecil.

Renovasi masjid ini pun dilakukan secara bertahap, hingga akhirnya pada masa Bupati Majalengka ke-6 R.M.A.A Salmon Salam Sura Adi Ningrat pada 1888 masjid ini mulai dirombak secara menyeluruh.

Terakhir masjid ini direnovasi lagi pada masa Bupati Majalengka Karna Sobahi pada 2019 hingga tampak seperti saat ini sekarang.

Bagaimana? Adakah salah satu dari wisata religi ini pernah kalian kunjungi? Kalau belum pernah, gak ada salahnya mencoba mengunjungi deretan wista religi ini untuk Ramadan 2022!