330 Petenis Muda Ikuti Turnamen Junior Persiapan PON 2020

Jangan sampai pembibitan atlet terhenti karena pendanaan

Bandung, IDN Times - Sebanyak 330 atlet tenis kategori 8 dan 14 tahun dipertandingkan dalam turnamen junior tenis nasional ‘Medcoenergy FIKS Sportama Junior Tenis Open 2019’ di Bandung akhir pekan kemarin. Kategori ini dipertandingkan sekaligus dipersiapkan untuk regenerasi atlet pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020.

Ketua Umum Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Rildo Anando Anwar mengatakan, regenerasi petenis di Indonesia sangat dibutuhkan. Melalui berbagai ajang kompetisi seperti ini diharapkan semakin banyak petenis berbakat muncul. Nantinya mereka juga bisa terpantau dan diikutsertakan dalam kejuaraan tingkat lanjutan seperti PON 2020.

“Kita lihat evaluasi bibit-bibit, dengan pertandingan kan kita bisa tahu potensi para pemain. Kalau gak dari pertandingan kan kita nggak bisa (pantau)," ujar Rildo melalui siaran pers, Senin (16/12).

Pelti, lanjut Rildo, terus memonitor para pemain yang potensial karena pemain ini suatu saat akan menjadi pengganti seniornya.

1. Turnamen FIKS selalu memunculkan atlet muda berbakat

330 Petenis Muda Ikuti Turnamen Junior Persiapan PON 2020Dok.IDN Times/Istimewa

Menurutnya, bibit baru yang dipertandingkan di turnamen FiIKS dipastikan layak diperhitungkan karena berpengalaman memunculkan atlet berdaya saing selama 58 tahun.

“FIKS ini kan sudah 58 tahun, semua pemain (senior) pasti pernah merasakan pertandingan bersama FIKS di era atlet senior, jadi turnamen yang harus dipertahankan karena bernilai dan menghasilkan banyak pemain, sebab itu tetap didorong,” katanya.

2. Selama ini mayoritas atlet tenis dari Indonesia muncul dari Surabaya

330 Petenis Muda Ikuti Turnamen Junior Persiapan PON 2020Kejuaraan Nasional Tenis Kajati Sumsel CUP 2019 di Lapangan Tenis Jakabaring Palembang, Sabtu (7/12) (IDN Times/Feny Maulia Agutin)

Ridlo menuturkan, PON merupakan agenda terdekat yang harus dimatangkan khususnya untuk menjaring para atlet tenis yang akan bermunculan. Selam ini atlet unggul cabang tenis berasal dari Surabaya. Namun ke depan Pelti berharap banyak atlet bagus yang muncul dari daerah lain.

“Masing-masing daerah sudah mempersiapkan, kalau sekarang pemain yang paling kuat semua ada di Surabaya, mereka kumpul. Tapi ke depan ingin mempertahankan pemain dalam, supaya regenerasi ga percuma mewakili daerah,” katanya.

3. Pembibitan atlet tenis sempat berhenti karena masalah pendanaan

330 Petenis Muda Ikuti Turnamen Junior Persiapan PON 2020Dok.IDN Times/Istimewa

Menurut Rildo, penggodokan bibit- bibit atlet tenis baru untuk regenerasi sempat berhenti selama tiga tahun karena masalah pendanaan. Selama ini masih minim pertandingan atau kompetisi tenis karena dukungan ari sponsor yang kurang.

Meski demikian, ke depan Pelti memastikan akan semakin banyak kompetisi yang bisa memunculkan atlet tenis baru sehingga Indonesia bisa diperhitungkan di cabang olahraga ini.

"Turnamen seperti ini harus dipertahankan. Kita pastinya ada lapis keduanya supaya menyiapkan regenerasi pemain dan (turnamen) ini kita bisa lihat potensi,” kata Rildo.

Baca Juga: Kurang Dukungan, Pelti Sumsel Akui Pembinaan Atlet Tenis Tak Maksimal 

Baca Juga: Panen Medali! Tenis Kembali Sumbang Emas SEA Games 2019!

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya