Waduh! Masuk Zona Merah Lagi, Kota Cimahi PSBM Kembali

Ajay menduga, meningkatnya risiko penyebaran COVID-19 ini berdasar pada data penambahan kasus pasien COVID-19 yang positif dan meninggal dunia. Dari catatan Dinas Kesehatan, kasus pasien COVID-19 di Cimahi yang meninggal dunia sebanyak 24 orang.

"Memang kasusnya menyebar di semua kelurahan dan kecamatan yang hijau hanya Kelurahan Cimahi. Mungkin parameternya lonjakan penambahan dan meninggal, karena yang meninggal ini di kita sampai 24 orang," kata Ajay.

Masih sama dengan lonjakan kasus COVID-19 sebelumnya, menurut Ajay, peningkatan kasus ini terpapar dari luar Kota Cimahi. Dari banyak kasus pun, lanjut Ajay, tidak ada kasus COVID-19 yang benar-benar berasal dari dalam Kota Cimahi.

"Penularannya masih dari luar, karena kebanyakan itu pulang dari luar terus positif dan menularkan yang di sini. Cimahi ini kan padat, jadi zona penyebarannya merata di semua wilayah," sebutnya.

Dengan meningkatnya kasus di Kota Cimahi, Ajay bakal menerapkan pembatasan sosial kembali sebagai upaya menyetop penularan COVID-19. Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) akan kembali diterapkan dalam waktu dekat ini.

"PSBM akan diberlakukan lagi karena kita rasa cukup efektif menekan penyebaran COVID-19. Dalam tiga hari, zona merah Cimahi beberapa bulan lalu bisa kembali ke zona oranye," tegas Ajay.

Ajay meminta agar RW di masing-masing kelurahan kembali memberlakukan penguncian wilayah atau mini lockdown. Warga luar daerah yang hendak bertamu harus dibatasi dan dicek protokol kesehatan.

"Lurah dan RW kita minta mengunci lagi daerahnya. Jangan sampai terlalu longgar, batasi juga kedatangan tamu dari luar daerah karena penyebaran COVID-19 di Cimahi ini kan dari luar," tandasnya.