Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi papan peringatan (pexels.com/Sean O Halloran)

Bandung, IDN Times - Dua pemancing di Kolam Retensi Rancabolang, kawasan SOR Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kota Bandung ditemukan meninggal dunia diduga terpeleset dan tenggelam, Kamis(10/10/2024), malam. 

Agar peristiwa tidak terulang, Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Edwin Senjaya mendesak dinas terkait untuk memasang sarana pengamanan berupa pagar dan papan peringatan di area kolam retensi tersebut. Mengingat, kolam retensi itu juga terbuka untuk umum.

Edwin mengatakan, pada Kamis (10/0)10) sekitar pukul 22.00 WIB, dirinya mendapatkan laporan adanya warga yang tenggelam di Kolam Retensi Rancabolang, Gedebage. Ia pun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP), dan kemudian diketahui salah satu korban ternyata adalah teman masa kecilnya.

"Terlepas dari peristiwa ini merupakan sebuah takdir yang harus kita terima. Tapi ini ada sesuatu yang perlu menjadi perhatian, terutama Pemkot Bandung," ujar Edwin, Jumat (11/10).

"Karena berdasarkan warga sekitar TKP, lokasi tersebut seringkali digunakan sebagai lahan pemancingan. Sementara di sana tidak ada sarana pengamanan yang memadai, tidak ada pagar, tidak ada juga papan peringatan," sambungnya.

1. Pemkot Bandung diminta untuk perhatikan kondisi ini

IDN Times/DPRD Kota Bandung

Tak hanya itu, kata Edwin, di sana pun terdapat taman bermain yang letaknya berada di samping kolam. Taman tersebut, sering digunakan warga sekitar dan pengunjung yang membawa anak kecil sebagai tempat bermain.

"Saya tidak bisa bayangkan kalau kemudian anak-anak kecil itu terjatuh, apa yang akan terjadi. Sedangkan ini saja orang dewasa, terjatuh ke dalam kolam tidak bisa juga diselamatkan, apalagi anak kecil," ujarnya.

Melihat kondisi tersebut, Edwin meminta Pemkot Bandung memperhatikan hal ini. Upaya antisipasi kejadian serupa harus dilakukan, salah satunya dengan segera memasang pagar dan papan peringatan.

"Ini saya tidak mengerti bagaimana ketika perencanaan pembuatan kolam retensi ini kok sangat-sangat ceroboh. Harusnya saat perencanaan, dinas terkait atau pun aparatur kewilayahan setempat, dari kecamatan atau kelurahan bisa memperhitungkan hal-hal yang membahayakan bagi warga," ungkapnya.

2. Papan pengumuman penting dan sebagai penanda

ilustrasi tanda polisi (pixabay.com/ValynPi14)

Keberadaan pagar dan papan pengumuman ini sangat penting, sebagai penanda bagi warga bila sedang berada di kolam retensi Rancabolang harus hati-hati. Terlebih bagi warga atau pengunjung yang membawa anak kecil.

"Minta dipasang pagar, lalu pasanglah papan peringatan bahwa hati-hati kolam ini dalam. Itu kan perlu, apalagi di sana ada tempat bermain, tempat duduk-duduk dan bermain. Kalau keluarga enggak ngerti dibawa anak-anak kecil main di sana tergelincir," paparnya.

"Yang terjadi kecelakaan semalam juga kan begitu, posisinya sedang mancing, tahu-tahu salah seorangnya jatuh, mungkin dia tidak bisa berenang, oleh temannya dicoba menolong dan akhirnya dua- duanya tenggelam. Kolam begini kan biasanya bawahnya lumpur. Ini yang harus diwaspadai," ujarnya.

Edwin berharap, hal ini menjadi perhatian dinas terkait agar tidak timbul korban baru. "Tolong diperhatikan sarana pengamanannya," ujar dia.

3. Dinas Sumber Daya Air dan Bima Marga segera lakukan kajian

IDN Times/Diskominfo Kota Bandung

Diluar hal itu, Edwin menyampaikan terima kasih kepada Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, PMI Kota Bandung serta tim SAR yang telah bekerja keras bersama aparat kepolisian setempat untuk menemukan korban tenggelam. Korban pun langsung dibawa ke rumah sakit untuk diautopsi. Rencannya, Jumat (11/10) ini korban akan dimakamkan.

Sementara Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bima Marga Kota Bandung Didi Ruswandi akan mengkaji terkait upaya pengamanan di sekitar Kolam Retensi Rancabolang. "Nanti kita kaji kemungkinan-kemungkinan pengamanannya," ujar Didi

Editorial Team