Bandung, IDN Times – Lembaga survei Strategic Institue (Instrat) baru saja merampungkan sebuah riset salah satunya soal tokoh-tokoh Indonesia yang punya peluang bersaing untuk Pemilihan Presiden 2024. Mereka memasukkan nama sejumlah tokoh, di antaranya Prabowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP).
Apa hasil penelitian Instrat?
Direktur Eksekutif Instrat, Jalu Priambodo, mengatakan bahwa hasil surveinya menunjukkan elektabilitas Ridwan Kamil untuk Pilpres 2024 berada di bawah Prabowo dan BTP. Dalam riset tersebut, Prabowo bahkan menempati urutan pertama sebagai sosok paling dipercaya sebagai Presiden Indonesia 2024 dengan angka 18 persen.
Sementara Ridwan Kamil, hanya mendapatkan kurang dari separuh penilaian elektabilitas Prabowo, yakni 7 persen. BTP berada sedikit di atas Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, dengan nilai 8 persen.
Pengumpulan data survei ini dilakukan pada tanggal 20 - 25 Agustus 2019 dengan metode multistage random sampling berbasis data dasar penduduk proporsional hingga level kota/kabupaten.Area survei penelitian meliputi 94 desa/kelurahan dari total 27 kota/kabupaten di Jawa Barat.
“Margin of Error survei ini 5 persen dengan total responden 405 orang,” ujar Jalu, dalam diskusi hasil survei Instrat berjudul Persepsi Masyarakat Jawa Barat Pascasuksesi Kepemimpinan Jawa Barat Dan Nasional, Selasa (17/9).
“Itu hasil dari metode penelitian, salah satunya dengan pertanyaan jika Pilpres 2024 tengah berlangsung, siapa yang paling dipilih responden,” kata Jalu. Survei Capres 2024, Ridwan Kamil di Bawah Prabowo dan BTP.
Penelitian tersebut digelar setelah Pilpres 2019 pada 17 April lalu. Maka itu, kata Jalu, tidak heran jika Prabowo menempati posisi teratas sebagai orang yang paling relevan dengan peserta Pilpres 2024.
“Apalagi Prabowo sendiri memang memenangi suara di Provinsi Jawa Barat dalam dua Pilpres terakhir,” ujar dia, dalam diskusi yang digelar di Kedai Kopi Tarik Ulur, Kota Bandung.
Sementara BTP, menurut Jalu memiliki citra baik di beberapa daerah di Jawa Barat, terutama kawasan-kawasan perbatasan DKI Jakarta-Jawa Barat.
Emil sejatinya merupakan sosok yang sudah dikenal oleh masyarakat secara luas. Dengan pendekatan lewat berbagai media sosial, nama Emil terkenal terutama setelah ia menjadi Wali Kota Bandung pada 2013-2018.
Namun, menurut penelitian Instrat, ketokohan Emil tidak maksimal karena beberapa faktor. “Emil sebenarnya sudah masuk (menjadi kandidat capres), tapi warga Jabar banyak yang masih ingin beliau mau maju kembali di Jabar pada edisi Pilgub mendatang. Salah satunya untuk menuntaskan janji, dibandingkan harus maju di Pilpres,” tutur Jalu.
Meski demikian, Jalu memastikan bahwasanya masyarakat Jawa Barat puas dengan apa yang dikerjakan Gubernur Emil dalam satu tahun terakhir. Tingkat kepuasannya, lanjut Jalu, mencapai 56 persen.
Masyarakat Jawa Barat juga masih menunggu hasil dari pekerjaan Emil dalam beberapa urusan, di antaranya urusan kesejahteraan, lapangan pekerjaan, dan kontrol terhadap harga bahan pokok.
Tak hanya itu, ada beberapa program Emil yang menuai pujian namun masih diharapkan untuk ditingkatkan. Antara lain Desa Digital, Jabar Quick Respons (JQR), dan Kredit Mesra.