Polisi Tangkap Sopir Angkot Pemerkosa Siswi SMP di Bandung Barat

19 Mei 2022, 16:00 WIB

Ilustrasi persetubuhan (IDN Times)

Kab. Bandung Barat, IDN Times – Deri Aryanto (32 tahun), sopir angkot trayek Cijenuk-Cililin yang menjadi pelaku pemerkosaan terhadap seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 9 di Kabupaten Bandung Barat (KBB), berhasil diringkus polisi.

Aksi bejat pelaku berhasil terungkap setelah ayah korban melaporkan peristiwa yang menimpa anaknya itu ke aparat.

Kapolsek Sindangkerta AKP Yogaswara mengungkapkan, usai melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi serta mengumpulkan barang bukti, polisi akhirnya berhasil meringkus pelaku.

"Reskrim Polsek Sindangkerta sudah bergerak cepat. Pelaku sudah ditangkap, ditahan, dan saat ini sedang dalam proses hukum di Polsek sindangkerta, ujar Yoga, Rabu (18/5/2022).

1.Beberapa bukti berhasil diamankan dari tangan pelaku

Ilustrasi pemerkosaan, IDN Times/ istimewa

Berdasarkah hasil penyidikan dan penyelidikan kasus tersebut, Yoga mengatakan, polisi mendapatkan beberapa barang bukti yang berhasil diamankan dari tangan pelaku saat melakukan aksi bejatnya.

"Satu buah celana jeans warna biru muda, satu buah celana dalam warna putih, dan satu unit angkot trayek Cijenuk-Cililin," kata Yoga.

2. Pelaku kini terancam hukuman maksimal 15 tahun pejara

Ilustrasi Pelaku Pidana (IDN Times/Mardya Shakti)

Untuk mempertanggungjawabkan aksi bejatnya itu, kini pelaku diganjar Pasal 81, Pasal 82 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman maksimal kurungan 15 tahun.

"Saat ini pelaku terancam hukuman minimal 5 tahun, maksimal 15 tahun kurungan penjara," ujar Yoga.

3. Modus pelaku berawal dari menawari korban dengan tumpangan angkot gratis

Ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Modus pelaku dalam melancarkan aksi bejatnya itu berawal dari menawarkan kepada korban yang hendak melakukan perjalanan dari wilayah Cipongkor menuju Cililin, Bandung Barat, pada Senin (9/5/2022) untuk pergi menginap di rumah temannya. Namun di tengah perjalanan, korban dihampiri pelaku untuk naik angkot.

Korban sebelumnya sempat menolak tawaran tersebut karena tidak uang dan akhirnya melanjutkan jalan kaki menuju Cililin. Namun pelaku kukuh menawari korban dengan bujukan tanpa harus membayar ongkos perjalan, dan berjanji akan mengantarkan korban sampai tempat tujuannya.

"Dikarenakan korban dan temannya tidak mempunyai uang, korban pun menolak. Akan tetapi sopir angkot tersebut tetap menyuruh naik meskipun korban tidak punya uang. Sopir tersebut menjanjikan akan mengantar korban sampai ke Cililin," tutur Yoga.

4. Korban sempat dicekoki minuman ringan dan obat

Ilustrasi kejahatan seksual (IDN Times/Sukma Shakti)

Di tengah perjalanan, pelaku rupanya telah menyiapkan minuman ringan dan obat untuk membuat korban tak berdaya. Memang, korban saat itu menolak untuk meminum, namun temannya tak kuasa untuk menolak sehingga terpaksa menegak minuman tersebut plus obatnya.

Teman korban yang dicekoki obat tersebut kemudian tertidur dan tidak sadarkan diri. Setelah itu, korban mulai merasakan ketidaknyamanan menumpang di angkot tersebut.

Pelaku kemudian kembali menjalankan angkotnya namun bukan ke arah tujuan awal, melainkan ke sebuah lokasi yang tidak diketahui oleh korban. "Di lokasi tersebut pelaku melakukan aksi bejatnya terhadap korban yang masih di bawah umur," kata Yoga.

Setelah melakukan aksi bejatnya, pelaku membiarkan korban menangis di bangku belakang sampai pagi hari.

"Setelah waktu menunjukkan dini hari atau pagi hari, sopir pun mengantarkan korban dan temannya ke Cililin. Sopir pun pergi meninggalkan korban," ujar Yoga.