Pemenang Lelang TPST Legok Nangka Diumumkan 3 Agustus 2023

26 Jun 2023, 14:06 WIB

TPPAS Legok Nangka (kpbu.jabarprob.go.id)

Bandung, IDN Times - Calon pengelola Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka mulai temui titik terang. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil alias Emil memastikan pemenang lelang akan diumumkan pada 3 Agustus 2023.

Emil memastikan, proses lelang TPPAS Legok Nangka akan segera berakhir, calon pengelola juga sudah ditentukan. Nantinya, pada 3 Agustus 2023 baru akan disampaikan pada publik.

"Agustus diumumkan tanggal 3. Sudah ada pemenangnya, tinggal diumkan mana yang paling bagus," ujar Emil di Gedung Sate, Senin (26/6/2023).

1. Teknologi yang diterapkan masih sama dengan sebelumnya

IDN Times/Aris Darussalam

Emil menjelaskan, teknologi yang akan diterapkan di TPPAS Legok Nangka tidak akan berbeda dari perencanaan sebelumnya. Pemenang tender nantinya akan merubah sampah menjadi energi yang kemudian dimanfaatkan oleh PLN.

"Teknologi masih sama, karena sampah itu harus dikelola menjadi energi dan energi menjadi bisnis untuk membiayai investasi yang diperuntukan nilainya tidak sedikit," ungkapnya.

2. Hasil energi akan dimanfaatkan oleh PLN

IDN Times/Aris Darussalam

PLN sendiri sebelumnya sudah memastikan akan bekerjasama dengan Pemprov Jabar untuk pemanfaatan energi hasil pengelola sampah. Emil menegaskan, sampai saat ini perusahaan yang akan memanfaatkan energi ini baru dari PLN.

"Mayoritas masih PLN (pemanfaatan energi TPPAS Legok Nangka)," kata dia.

3. DLH Jabar sebut TPPAS Legok Nangka berkapasitas 1.800 ton per hari

IDN Times/Aris Darussalam

Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jabar, Prima Mayaningtyas mengatakan, TPPAS Legok Nangka akan menjadi solusi dalam penanganan sampah di kawasan Bandung Raya plus Garut.

"TPPAS Legok Nangka nantinya dapat mengolah sampah berkapasitas 1.800 ton per hari yang berasal dari enam daerah tersebut," kata dia.

Dengan teknologi ramah lingkungan waste to energy , Legok Nangka bakal menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dengan kapasitas listrik yang dihasilkan mencapai 18 Megawatt.