Partisipasi Pilkada Kabupaten Bandung 2020 Tak Capai Target

Dari data yang diperolehnya, Agus menyampaikan, Kecamatan Margaasih tercatat sebagai daerah dengan pemilih paling banyak golput. Angka golput dj Kecamatan Margaasih mencapai angka 40 persen dari total pemilih di kecamatan tersebut.

"Partisipasi paling rendah itu Margaasih yakni 60 persen. Yang paling tinggi itu 80 persen di Rancabali, di Kertasari 83 persen. Kalau dirata-rata itu di angka 71-72 persen," kata Agus.

Meski angka partisipasi masih di bawah target, Agus mengklaim partisipasi pemilih pada Pilkada Bandung 2020 ini lebih baik dari pemilihan pada 2015 lalu. Hal itu dilihat dari angka persentase partisipasi pemilih pada Pilkada 2015 dan Pilkada 2020 ini.

"Sekarang memang di bawah target ya, tapi kan jauh di pemilihan 2015. Waktu itu di 2015 tanpa pandemi cuma 62 persen," sebut Agus.

Agus menjelaskan, angka partisipasi sebesar 72,1 persen itu bukanlah angka pasti. Angka itu diperoleh dari hitung cepat pada perolehan suara kecamatan. Untuk melihat angka pastinya, KPU akan mengumumkan setelah proses rekapitulasi rampung.

"Kita besok pastikan ya, kalau benar 72 persen kita kenaikannya 9 persen. Meski di tengah pandemi, yang dikhawatirkan turun malah naik sekarang," ujarnya.

Hingga Selasa 15 Desember pagi, penghitungan suara baru mencapai 68,33 persen atau baru menghitung 4.697 dari 6.874 TPS. Terlihat, perolehan suara pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 3, Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan masih unggul yakni 55 persen.

Sementara di urutan kedua yakni pasangan calon nomor urut 1, Kurnia Agustina-Usman Sayogi dengan perolehan suara 31,2 persen. Sedangkan pasangan calon nomor urut 2, Yena Iskandar Masoem-Atep berada di urutan terakhir dengan perolehan 13,7 persen.