Menteri AHY Tinjau Progres Flyover Nurtanio, Target Rampung Tahun Ini

Ia tidak menampik bahwa pembangunan flyover menimbulkan kemacetan di sekitar kawasan tersebut, terutama di jalur dari Abdurrahman Saleh menuju Jalan Garuda. Salah satu penyebabnya adalah aktivitas kereta api yang melintas, mengingat konstruksi jembatan berada tepat di atas perlintasan sebidang.

“Kemacetan ini disebabkan oleh adanya perlintasan sebidang kereta api, baik kereta yang melayani Bandung Raya maupun feeder Kereta Cepat Jakarta–Bandung pada jalur Padalarang–Bandung,” sambungnya.

Flyover Nurtanio memiliki panjang 550 meter dan lebar total 11,5 meter. Proyek ini digarap menggunakan anggaran APBN sebesar Rp62 miliar. AHY menjelaskan sebagian besar badan jalan sudah selesai diaspal.

“Lebar yang dikerjakan dan sudah diaspal adalah 10,5 meter, ditambah dengan railing, sehingga total lebarnya menjadi 11,5 meter. Saat ini progres pengerjaannya sudah mencapai 87,7 persen. Mudah-mudahan akhir bulan atau akhir tahun 2025 dapat selesai sehingga menjadi kado yang baik untuk warga Bandung,” tuturnya.

Putra sulung Presiden ke-6 RI itu berharap Flyover Nurtanio dapat menjadi solusi untuk kemacetan yang selama ini terjadi di kawasan tersebut. Selain mengurai antrean kendaraan, jadwal perjalanan kereta pun diharapkan bisa semakin efisien.

“Harapannya, setelah flyover ini berfungsi, kemacetan dapat terurai secara singkat dan waktu tempuh perjalanan bisa berkurang. Headway kereta yang sebelumnya 15 menit juga dapat dipersingkat. Ini baik untuk pelayanan transportasi kereta yang mendukung mobilitas masyarakat masuk dan keluar Bandung,” jelasnya.