Lewat Instagramnya, Melanie Subono Kecam Penggusuran di Tamansari

13 Des 2019, 20:50 WIB

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Penggusuran yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terhadap belasan rumah di RW 11 Kelurahan Tamansari, Kelurahan Bandung Wetan, mendapat banyak tanggapan dari para aktivis. Salah satunya yang ikut menyuarakan keberatan atas penggusuran ini adalah artis Melanie Subono.

Melalui akun Instagram pribadinya @melaniesubono, mengunggah foto diri dengan tulisan "kenapa TAMANSARI HARUS melawan???". Kemudian dia juga menuliskan tautan di dalam unggahan tersebut.

Menurut Melanie, dari data yang ada Pemkot Bandung tidak berhasil menunjukan bukti kepemilikan lahan. Maka saat ini sidang sengketa lahan tersebut masih ada di jalur hukum. Dengan demikian seharusnya Pemkot Bandung tidak terburu-buru melakukan penggusuran.

"PERTAMA PEMKOT TIDAK BERHASIL nunjukkin bukti kepemilikan anyway, MAKANYA ada yang namanya SIDANG / JALUR HUKUM (nanti kalo dah ribut gini pada nuduh rakyat gamau diajak ngomong baik baik)," ujar Melanie dalam unggahan tersebut, Jumat (13/12).

Dengan demikian Pemkot harusnya bisa menyelesaikan persoalan ini lewat jalur hukum. "Emang orang miskin doang harus nurut hukum??," lanjutnya.

1. Jangan sampai Oded mirip dengan Ahok

IDN Times/Debbie Sutrisno

Selain itu, Melanie juga berharap Wali Kota Bandung saat ini tidak bertindak layaknya Ahok (Basuki Tjahja Purnama/Gubernur DKI Jakarta) yang asal menggusur lahan. Padahal pada saat penggusuran kondisinya masih dalam sengketa di pengadilan.

"JANGAN kek jaman AHOK maksa gusur ini itu ga mau denger hormati pengadilan dan hukum, contoh BUKIT DURI ..... akhirnya RAKYAT MENANG sebetulnya di pengadilan, eh pas menang RUMAHNYA udah KAGAK NYISA ( ini satu dari banyak ratusan contoh Iain , pejabat Iain dan area lain, cuma kalo gw sebut takutnya pada ga mudeng )," ujarnya masih dalam unggahan tersebut.

2. Masyarakat di Tamansari sudah tingal puluhan tahun

IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Melanie, warga yang ada di Tamansari dan mengalami penggusuran sebenarnya sudah tinggal dalam di daerah tersebut. Mereka juga sudah membayar pajak dengan baik dan benar kepada pemerintah.

"KEEMPAT, mereka tinggal disana dari taun 50an dan MEMENUHI syarat administratif sebagai warna hunian TERMASUK membayar PAJAK dengn rapih," kata dia.

Kemudian Melanie menegaskan bahwa penggusuran dalam bentuk apapun melangaran hak asasi manusia. "Walaupun kita sama sama tau ini tanah pasti ditaksir investor manalah," kata dia.

Melanie berharap negara dalam hal ini pemerintah kota tetap harus menghormati hukum. Jangan sampai hanya pemerintah yang harus tunduk kepada hukum.

3. Warga yang kontra dengan penggusuran sebut Pemkot Badung tak peduli HAM

IDN Times/Debbie Sutrisno

Sebelumnya, Koordinator Forum Juang Tamansari Bandung Eva Eryani Effendi mengatakan, predikat yang disematkan Kementerian Hukum dan HAM di mana Bandung sebut sebagai Kota Peduli HAM seharusnya dicopot. Dalam aksi penggusuran yang dilakukan kepada warga di sekitar Tamansari Bandung terlihat bahwa Pemkot melakukan pelanggaran HAM.

"Layak kah dengan perlakukan (kekerasan kemarin)? Ini merupakan (pelanggaran) HAM berat. Karena da penggunaan gas air mata, anak kecil juga masih di situ (saat penggusuran)," ujar Eva ketika ditemui di tempat penggusuran.

4. Predikat yang disematkan dan prilaku Pemkot Bandung timpang

IDN Times/Debbie Sutrisno

Menurut Eva, predikat yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah kota tidak layak. Sebab apa yang mereka lakukan justru tak mencerminkan kota ini ramah dengan HAM.

Bisa dilihat kemarin banyak persekusi yang dilakukan kepada warga hingga sebagian mengalami cidera. Pemaksaan pengosongan rumah pun tidak dibicarakan secara baik-baik termasuk melayangkan surat resmi kepada seluruh warga di Tamansari RW 11.

"Ini baru dapat piagam HAM kemarin, dia (Pemkot Bandung) malam (lakukan kekerasan). Timpang banget, enggak tahu malu," papar Eva.