Jatuh dari Lantai 14 Apartemen, TKW Asal Cirebon Meninggal di Malaysia

Menurut sepupu korban, Gilang, pihak keluarga hanya mendapat kabar dari KBRI melalui sambungan telepon bahwa Ratilah meninggal dunia pada Selasa (21/1) malam. Setelah mendengar kabar itu, pihak keluarga menunggu kabar lanjutan dari pihak KBRI untuk kepulangan jenazah Ratilah di rumah duka Desa Gombang, Blok Sawah Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.

"Jenazah Ratilah tiba di Cirebon pada Rabu malam didampingi (agen) PJTKI Cirebon. Jenazah dikebumikan pagi harinya," ujar Guntur, Kamis (23/1).

Meski tidak puas dengan penjelasan kronologi kematian korban, pihak keluarga mengaku ikhlas atas musibah pahit yang dialami. Saat ini, keluarga korban pun masih mengurusi berkas persyaratan hak dan asuransi korban.

Menurut Gilang, berdasarkan keterangan dari pihak PJTKI korban meninggal pada Senin (2/1). Meski secara rinci belum mengetahui penyebab pastinya, diketahui bahwa selama berada di Malaysia, Ratilah berkerja sebagai pengasuh anak majikan yang masih balita. Namun, tidak dijelaskan penyebab jatuhnya Ratilah dari lantai 14 apartemen.

"Bisa saja mungkin karena terpeleset. Kasusnya sudah selesai dan jenazah diperbolehkan pulang," katanya.

Informasi dari pihak PJTKI dan agen serta KBRI, korban sempat dilakukan otopsi sehari setelah kejadian jatuh dari lantai 14 apartemen. Hasil dari otopsi itu menerangkan bahwa Ratilah meninggal murni akibat dari kecelakaan kerja. Pihak Kepolisian Malaysia pun langsung mengizinkan jenazah korban dibawa pulang ke Tanah Air.

"Jenazah sudah diotopsi. Kasusnya sudah dinyatakan selesai oleh Kepolisian Malaysia. Hasil otopsi murni kecelakaan kerja," katanya.

Gilang menyebutkan korban berangkat ke Malaysia sejak Agustus 2019 lalu. Menurutnya, suami Ratilah sempat melarang kembali berkerja di Negeri Jiran itu. Sebab, Ratilah sebelumnya pernah berkerja selama delapan tahun di Abu Dhabi, Emirat Arab.

"Ya, mungkin ini sudah menjadi kehendak Tuhan, meninggal di luar negeri," katanya.