Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-07-04 at 11.46.48 AM (1).jpeg
Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo). IDN Times/Debbie Sutrisno

Intinya sih...

  • Warga Bandung berharap Bandung Zoo tetap buka untuk mengakomodir anak-anak dan wisatawan dengan harga terjangkau.

  • Humas Bandung Zoo memastikan pembukaan ini agar warga bisa berekreasi dengan tenang, meski ada dualisme dalam kepengurusan yayasan.

  • Walkot Bandung gerah dengan konflik berkepanjangan antara dua pihak pengelola yang menyebabkan miskomunikasi dalam perawatan satwa.

Bandung, IDN Times - Setelah sempat ditutup pada Kamis (3/7/2025), Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) kembali beroperasi mulai Jumat (4/7/2025) untuk memberikan akses wisata bagi masyarakat Bandung untuk menikmati liburan sekolah.

Dari pantauan IDN Times, warga sudah antusias sejak tempat ini dibuka pagi hari pukul 09.00 WIB. Mayoritas yang datang adalah orang tua yang membawa anak-anaknya untuk melihat beragam satwa di sini.

"Kemarin sempat dapat informasi ada ditutup, tapi saya ke sini hari ini ternyata buka. Ya main saja bawa anak rekreasi kan mumpung libur," kata Siti, salah satu pengunjung Bandung Zoo.

1. Jangan sampai tutup

Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo). IDN Times/Debbie Sutrisno

Siti tidak tahu pasti persoalan yang membelit Bandung Zoo. Dia hanya berharap siapapun pengelola tempat ini kebun binatang tetap harus buka untuk mengakomodir wisatawan khususnya anak-anak melihat hewan secara langsung.

Hal senada disampaikan Sandi. Warga asli Bandung ini sesekali membawa sanak keluarganya datang ke Bandung Zoo. Menurutnya, akses yang dekat dari rumah dan harga yang ramah dikantung membuatnya beberapa kali datang ke sini.

"Kan ini ada di Bandung, jadi sering bawa anak untuk jalan-jalan. Harganya juga terjangkau lah," ungkap Sandi.

2. Pastikan warga bisa datang dengan tenang

Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo). IDN Times/Debbie Sutrisno

Sementara itu, Humas Bandung Zoo, Sulhan Syafi’i memastikan bahwa pembukaan ini menjadi langkah agar kebun binatang tetap menjadi pilihan untuk warga berekreasi. Menurutnya, operasional kebun binatang saat ini dijalankan oleh manajemen Yayasan Margasatwa Tamansari, sesuai dengan akta nomor 40 yang diterbitkan pada Oktober 2024 dan diketuai oleh Bisma Bratakusuma.

“Menurut kuasa hukum kami, akta inilah yang berlaku dan masih sah. Buktinya segala aliran dana non tunai masuk ke rekening yayasan dengan akta tersebut,” jelasnya.

Bandung Zoo juga memberlakukan tarif tiket khusus liburan sebesar Rp 65.000 per orang. Pengunjung diimbau untuk melakukan pembayaran secara non-tunai guna mempercepat transaksi di pintu masuk, meskipun pembayaran tunai tetap dilayani. Pengunjung rata-rata kita selama liburan sekolah ini di atas 1.500 orang per hari," kata dia.

3. Karyawan tidak akan ikut campur

Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo). IDN Times/Debbie Sutrisno

Ia pun mengajak masyarakat untuk kembali berwisata di Bandung Zoo, seraya memastikan pelayanan tetap optimal meski sebelumnya sempat terjadi masalah internal.

“Silakan pengunjung kembali menikmati liburan di Bandung Zoo. Kami menjamin pelayanan tetap prima meski kemarin sempat terjadi gonjang-ganjing. Tak lupa untuk para pengunjung yang ingin botram, kami persilakan. Ada tempat botram ideal di area hutan pinus. Selamat berwisata,” tutur Sulhan.

Terkait dengan adanya dualisme dalam kepengurusan yayasan, dia berharap tidak ada konflik di lapamgan. Seluruh karyawan pun diimbau tidak ikut serta dalam konflik tersebut dan tetap berpegang teguh pada yayasan yang memiliki izin secara inkrah.

Kita akan kasih tahu kepada seluruh karyawan jangan ada sampai marah bahkan sampai memukul atau merusak. Kita akan terus meredam para karyawan jangan sampai ada konflik yang hingga menyebabkan kontak fisik," ujarnya.

4. Walkot Bandung ikut pusing

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan. IDN Times/Debbie Sutrisno

Konflik kepentingan ini bahkan sampai membuat Wali Kota Bandung Muhammad Farhan gerah karena konflik berkepanjangan antara dua pihak pengelola yang tak kunjung menemukan solusi. Saat ini, pengelolaan Kebun Binatang Bandung dilanda dualisme antara Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) dan Taman Safari Indonesia (TSI). Situasi ini menimbulkan miskomunikasi dalam perawatan satwa, bahkan disebut-sebut telah menyebabkan kematian beberapa hewan.

“Iya, makanya saya mengimbau pada manajemen jangan berantem terus. Aparat sudah turun, pemerintah sudah turun, kurang apa? Ini lama-lama kita capek ngurusnya, karena berantem internal terus,” ujar Farhan di Gedung DPRD Kota Bandung, Kamis (3/7/2025).

Farhan menyebut pemerintah sudah berulang kali turun tangan dan memfasilitasi pertemuan untuk meredam konflik. Namun, setiap ada kesepakatan, perseteruan selalu kembali terulang.

“Tiap kali kita turun, berembuk, ada kesepakatan, kita pulang, terus berantem lagi, berembuk lagi, berantem lagi. Terus masing-masing pihak membawa nama-nama besar. Enggak usah bawa nama-nama besar lah, ini Kota Bandung, sok selesaikan,” tegasnya.

Editorial Team