Hadapi Pemilu 2029, Golkar Jabar Fokus Bangun Pendidikan Politik Berbasis Data

Dalam sambutannya, Kang Ace—sapaan TB Ace Hasan Syadzily—menekankan bahwa politik ke depan harus dibangun dengan pendekatan data yang akurat dan strategi yang terukur. Ia mengingatkan seluruh struktur partai untuk mulai mempersiapkan kemenangan sejak dini.

“Kerja politik tidak boleh lagi mengandalkan intuisi. Semuanya harus terukur, sistematis, dan dapat dievaluasi,” tegasnya.

Kang Ace juga menyoroti pentingnya regenerasi kepemimpinan sebagai bukti kekuatan Golkar Jabar. Kehadiran kepala daerah muda seperti Bupati Subang Reynaldi Putra Andita Budi Raemi dan Wakil Bupati Majalengka Dena Muhammad Ramdhan disebutnya sebagai tanda soliditas dan relevansi partai.

“Regenerasi ini menunjukkan Golkar terus solid dan relevan sebagai kekuatan politik,” ungkap Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar tersebut.

Kang Ace meminta seluruh anggota DPRD dan kepala daerah dari Golkar menjaga basis suara agar tidak terjadi kehilangan konstituen. Ia menekankan bahwa program politik harus bermanfaat nyata bagi kader dan masyarakat.

“Prioritaskan struktur, prioritaskan kader. Tanpa itu, kemenangan tidak akan berkelanjutan,” katanya.

Selain itu, ia menegaskan identitas Golkar sebagai partai karya kekaryaan yang berkewajiban hadir di tengah masyarakat, mulai dari pendidikan hingga persoalan sosial.

“Kalau ada warga Jawa Barat kelaparan atau miskin, Golkar harus hadir,” ujar Ace disambut tepuk tangan.

Ia juga menolak cara politik yang menyesatkan, seperti fitnah dan adu domba.

“Kalau politik dilakukan dengan cara tidak baik, karier politiknya tidak akan berkah,” ujarnya.

Kang Ace menegaskan bahwa Golkar menjadi pilar penting dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto—Gibran Rakabuming Raka, termasuk dalam capaian sektor energi yang kini berhasil meningkatkan produksi minyak menjadi hampir 700 ribu barel per hari.

Ia meminta seluruh kader mendukung program strategis nasional, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menilai pendidikan politik berbasis data menjadi fondasi kunci menuju kemenangan Pemilu 2029. Menurutnya, perubahan pola pemilih menuntut pendekatan politik yang rasional dan faktual.

“Jika empat hal ini dijalankan, Jawa Barat akan menjadi lumbung kemenangan nasional,” tegas Erwan.

Ia menyebut kegiatan ini sebagai langkah awal memperkuat kapasitas kader dalam membaca tren politik, memahami aspirasi publik, dan memperkuat jaringan politik hingga tingkat desa.

“Dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia, Jawa Barat menjadi ruang strategis menentukan peta kemenangan nasional pada 2029,” pungkasnya.