Diminta Sunda Empire Paham Sistem Kerajaan, Ini Tanggapan Ridwan Kamil
Bandung, IDN Times - Disebut tidak mengerti Sunda Empire oleh Sekertaris Jendral (Sekjen) Sunda Empire Rangga Sasana, Gubernur Jabar Ridwan Kamil alias Emil, mempersilakan masyarakat menilai.
"Setiap orang mah bisa berpendapat masing-masing, kita serahkan ke masyarakat argumen mana yang paling bisa diterima, paling logis paling masuk akal," ujar Emil kepada wartawan saat ditemui di Vihara Samudra Bakti, Jalan Kelenteng, Kota Bandung, Sabtu (25/1).
1. Sunda Empire menolak dicap stres oleh Ridwan Kamil
Diberitakan sebelumnya, petinggi Kesultanan Sunda Empire Ki Ageng Rangga Sasana, meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bisa memahami lebih dalam tentang Kesultanan Sunda Empire. Petinggi kesultanan ini meminta agar Ridwan Kamil tidak dengan mudah menyebutkan kelompoknya stres.
"Memalukan Gubernur Jabar (Ridwan Kamil) itu. Enggak paham Sunda Empire, (tapi)ngomong Sunda Empire. Parah itu, jadi harus belajar," ujar Rangga kepada IDN Times saat dihubungi, Senin (21/1).
2. Sunda Empire bukan ormas melainkan negara
Menurut sang petinggi, Sunda Empire bukan masuk dalam organisasi masyarakat atau yang lainnya. Sunda Empire merupakan kerajaan yang memang berdiri dengan anggota seluruh manusia yang ada di bumi.
"Anggotanya adalah seluruh negara pemerintah dan yang ada di atas bumi. Kemudian terkait rakyat adalah seluruh manusia yang ada di atas bumi, termasuk Anda, adalah masyarakat Sunda Empire," ungkapnya.
3. Jika ada yang tidak suka dengan Sunda Empire silakan pergi dari bumi
Rangga menyebutkan, jika ada kelompok atau negara yang tidak menyukai keberadaan Sunda Empire, maka jangan tinggal di bumi dan jangan menginjak tanah di bumi.
"Jadi kalau ada yang tidak suka dengan Kekaisaran Sunda Empire, ke luar dari bumi dan jangan injak bumi," kata dia.
4. Gubernur Jabar sebut Sunda Empire tidak waras
Fenomena munculnya kelompok yang mengatasnamakan kerajaan dan kekaisaran di beberapa daerah membuat Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ikut berkomentar. Dalam sebuah kesempatan, Emil mengatakan jika pengikut kelompok tersebut merupakan orang-orang stres.
"Ini banyak orang stres di republik ini," katanya di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (18/1).
"Ilusi-ilusi yang sering kali (berkaitan dengan) romantisme-romantisme sejarah. Dan ternyata ada orang yang percaya. Jadi pengikut," ujar dia.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini.