Dilema Wisatawan di Tengah COVID-19, Hotel Sudah Dipesan tapi Dilarang

16 Jun 2021, 13:37 WIB

instagram.com/fdl.fzh

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau wisatawan khususnya dari Jakarta untuk tidak berpelesir ke kawasan Bandung Raya, terlebih Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat yang masuk dalam zona merah COVID-19. Lonjakan kasus yang tinggi di kawasan ini membuat Bandung dalam kategori siaga I.

Kondisi itu disampaikan Ridwan Kamil usai menggelar rapat Satgas COVID-19 Jawa Barat pada Selasa(15/6/2021). Tingginya lonjakan kasus COVID-19 ini membuat sejumlah wisatawan dari Jakarta bingung. Keinginan untuk berwisata ke Bandung harus dipikirkan kembali lantaran takut pulang dari Kota Kembang mereka justru terpapar virus corona.

Hal itu yang dirasakan Chandra, pekerja swasta di salah satu perusahaan di Jakarta. Dirinya telah merencanakan untuk menyepi di sebuah hotel di Kabupaten Bandung Barat, dekat dengan Kota Bandung. Namun, setelah mendapat informasi di media massa, Chandra berpikir ulang apakah gagal berlibur atau tetap pergi ke Bandung.

"Saya takut ke sana (Bandung) nanti pulang malah jadi OTG (orang tanpa gejala COVID-19)," ujar Chandra saat berbincang dengan IDN Times, Rabu (16/6/2021).

1. Pemesanan hotel belum bisa dibatalkan

Hotel Work From Bali (tripadvisor.com)

Bukan tanpa alasan Chandra keukeuh ingin berlibur ke Bandung. Dia sudah mengambil cuti tiga hari dan memesan hotel dengan harga Rp1,7 juta.

Ketika dapat informasi wisatawan diimbau tidak datang ke Bandung, Chandra sudah coba menghubungi perusahaan aplikasi jasa perhotelan untuk membatalkan pemesanan hotel. Tapi, belum ada respons dari pihak perusahaan tersebut.

"Hotel udah di booked (pesan), gaj bisa refund (dikembalikan) lagi," papar Chandra.

Dengan kondisi ini, dia masih akan memastikan aturan terbaru terkait dengan pengetatan berwisata di Bandung Raya. Termasuk jika ada penyekatan saat pintu tol untuk masuk Bandung diadakan kembali.

2. Wisatawan mulai batalkan pergi ke Bandung

bpsdm.pu.go.id

Sementara itu, Eky Susanto, warga Jakarta yang juga hendak berliibur akhir pekan ini masih kebingungan mencari penginapan. Dia rencana pergi ke Bandung bersama enam temannya menggunakan kendaraan pribadi, tapi setelah ada informasi Bandung Raya siaga 1 COVID-19, enam orang temannya kemudian memilih tidak ikut ke Bandung.

"Tadinya mu jalan banyakan. Tapi pada batal yang lain," kata dia.

Hal senada disampaikan Sisca Ekawati. Dia awalanya akan ke Bandung menemui temannya yang menetap di sana. Tapi Sisca mengurungkan niatnya pascainformasi banyak kasus COVID-19 terjadi di Bandung.

"Rencana sewa mobil ke acara teman di Depok terus lanjut ke Bandung. Cuman sekarang ganti tujuan aja ke Bogor (puncak)," kata dia.

3. Jangan wisata di Bandung sepekan ke depan

Gubernur Jabar Ridwan Kamil meninjau keterisian tempat tidur pasien COVID-19 di RSHS Bandung, Jumat (12/6/2021). Dokumen Humas Jabar

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta warga DKI Jakarta tidak datang untuk berberwisata ke Bandung Raya selama satu pekan ke depan.

Alasan ini disampaikan Emil menyusul perubahan level kewaspadaan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang berada di zona merah. "Mayoritas warga DKI Jakarta kami minta tidak datang selama tujuh hari ke depan. Kondisi siaga satu diharapkan dipahami," ujar Emil, Selasa (15/6/2021).

Dia menyebut, tingkat keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) pasien COVID-19 melebihi batas yang ditetapkan WHO, yaitu berada di angka 84,19 persen. Sedangkan, standar BOR WHO berada di angka 60 persen.

Kenaikan BOR di Bandung Raya merupakan efek dari libur lebaran 2021. Emil menganggap, banyak masyarakat yang tidak mengikuti aturan dari pemerintah pusat dan Pemprov Jabar, mulai dari larangan mudik hingga abai protokol kesehatan saat berwisata.