Atalia Praratya Tampung Aspirasi Mahasiswa di Bandung, Ini Isinya

21 Apr 2025, 23:20 WIB

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Bandung, IDN Times - Anggota Komisi VIII DPR RI, Atalia Praratya, baru saja menampung sejumlah aspirasi mahasiswa tentang keresahan terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah. Hal ini dilakukan dalam kegiatan aspirasi masyarakat (asmas) di Gedung Graha Binangkit, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Senin (21/4/2025).

Salah satu keresahan yang ia terima ialah mengenai otonomi daerah. Di sisi lain, ada pula kebijakan yang populer diterbitkan dalam beberapa waktu lalu yaitu, UU TNI.

"Kemudian tadi ada pertanyaan terkait dengan otonomi daerah. Sejauh mana ini bisa dilakukan, kenapa kok pusat dengan daerah seperti ini hubungannya," ujar Atalia saat ditemui di lokasi, Senin (21/4/2025).

1. Mahasiswa sampaikan banyak kritik mengenai kondisi pemerintah saat ini

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Mahasiswa sendiri saat ini banyak merasa kebingungan dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Menurutnya, pertemuan ini merupakan alternatif lain bagi mahasiswa menyampaikan aspirasinya yang kemudian nanti disampaikan langsung kepada instansi terkait lainnya.

"Kita tahu banyak sekali pertanyaan, itu merupakan kritik yang kemudian mungkin selama ini mengganggu pikiran mereka, sehingga mahasiswa merasa bahwa ini harus disuarakan," ucapnya.

2. Semua bisa diperjuangkan dengan ruang yang tepat

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Atalia memastikan, semua aspirasi tersebut harus ditampung dan disampaikan karena banyak harapan masyarakat terkait dengan kondisi sekarang, terutama soal kebijakan pemerintah yang perlu diperjuangan bersama.

"Tentu itu tidak ada istilahnya tutup buku, semuanya bisa kita perjuangkan. Tetapi yang penting itu tadi, penyampaiannya bisa dengan ruang yang tepat," ujar Atalia.

3. Semua aspirasi harus ditampung

(IDN Times/Azzis Zulkhairil)

Di sisi lain, Atalia memastikan bahwa anggota DPR merupakan perpanjangan dari pemerintah pusat. Sehingga, seluruh aspirasi kritis dari para mahasiswa ini harus ditampung, dan ditanggapi secara baik. Adapun nantinya instansi berkaitan pun harus bisa meresponsnya.

"Menurut saya ini kritis dan bagus sekali, tadi juga kami disampaikan penguatan demokrasi bersifat prosedural dan demokrasi substansial," katanya.

"Kemudian tadi mengingatkan bahwa kita harus menjaga NKRI apapun dan di manapun posisi kita saat ini mau jadi mahasiswa, dosen, tentara tapi kata kuncinya kita jaga bersama-sama," ujarnya.