Bandung, IDN Times - Rohman Hidayat Pengacara YouTuber prank "sampah" Ferdian Paleka, M. Aidil dan Tubagus Fahddinar mengaku kecewa atas viralnya video perundungan yang terjadi di ruang tahanan Polrestabes Bandung.
"Kami merasa kecewa pada tiga tersangka dan kita menyayangkan kejadian perundungan di tahanan membuat orang tua sedih. Mereka lihat video viral itu di media sosial," ujar Rohman saat ditemui di kantornya, di Jalan Banda, Minggu (10/5).
Rohman mengatakan, polisi sebenarnya bisa mengusut langsung oknum yang menyebarkan video tersebut juga oknum yang ada dalam video tersebut. Ia juga meminta polisi bersikap adil pada ketiga tersangka.
"Kami minta ditindak pihak kepolisian dan berikan hukuman seadil-adilnya," ungkapnya.
Rohman menambahkan, terlepas dari kejadian tersebut, orang tua tersangka akan mengajukan penangguhan masa hukuman pada Polrestabes Bandung. Jika penangguhan disetujui, seluruh tersangka dijamin tidak akan melarikan diri.
"Kami mohon penangguhan penahanan dan bersedia menjamin anaknya tidak melarikan diri. Orang tua berpendapat bahwa anaknya dianiaya dan kita heran sejak penangkapan video di-bully dengan mudah menyebar," tuturnya.
Di tempat sama, Roni, bapak kandung dari M. Aidil merasa kecewa atas apa yang ada dalam video tersebut.
"Kami dari pihak keluarga sekadar menyampaikan rasa kecewa karena kasarnya perlakuan pada anak kami di dalam kantor polisi," jelasnya.
Ia berharap polisi bisa mengusut dan bisa memberikan hukuman setimpal pada tahanan yang melakukan perundungan pada putranya. "Kami berharap pihak kepolisian bisa hukum perundungan terhadap anak kami," kata dia.
Sebagaimana diketahui, Ferdian Paleka bersama dua rekannya Tubagus Fahddinar dan Aidil, mengalami perundungan oleh para tahanan yang berada di sel. Video aksi para tahanan yang merekam perundungan itu pun menyebar cepat di WhatsApp grup dan media sosial Facebook.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampuran Jaya mengatakan, aksi perundungan terhadap Ferdian dan rekannya disebabkan para tahanan kesal dengan perlakuan Ferdian yang membuat aksi prank atau membohongi sejumlah waria dengan pemberian kotak sembako berisi sampah.
"Tapi kita sudah cek, kondisi (ketiganya) baik, tidak ada kekurangan apapun," kata Ulung, di Mapolrestabes Bandung, Sabtu (8/5).