PTS dengan Guru Besar Terbanyak, Unpas Kukuhkan Kembali Dua Guru Besar

Unpas sudah memiliki 41 guru besar dan terbanyak di Jabar

Bandung, IDN Times - Universitas Pasundan (Unpas) makin mengokohkan diri menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dengan jumlah guru besar terbanyak di wilayah Jawa Barat dan Banten. Prestasi ini dibuktikan dengan pengukungan dua guru besar sehingga Unpas kini memiliki 41 Guru Besar.

Dua Guru Besar yang dikukuhkan yakni Prof. Dr. Ir. Yudi Garnida,M.P serta Prof. Dr. Anthon F. Susanto, S.H., M.Hum. Keduanya di kukuhkan Ketua Senat Universitas Pasundan didampingi Rektor Unpas, Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan serta Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi (YPT) Pasundan di Aula Unpas, Jalan Tamansari, Bandung.

“Dengan penambahan dua guru besar di Unpas, berarti ada peningkatan SDM Guru Besar kami, dan Insyaallah, tidak lama lagi akan ada empat calon yang tinggal menunggu SK. Dengan penambahan dua Guru Besar, total Guru Besar di Unpas berjumlah 41 orang. Untuk lingkungan LLDIKI Jabar dan Banten Unpas terbanyak memiliki Guru Besar karena di LLDIKI baru ada 136 Guru Besar dan 41 ada di Unpas. Mudah-mudahan teman-teman dan dosen di Lektor kepala terinspirasi dan bisa segera menjadi Guru Besar,” tutur Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU.

 

1. Tantangan besar bagi Guru Besar

PTS dengan Guru Besar Terbanyak, Unpas Kukuhkan Kembali Dua Guru BesarIDN Times/Istimewa

Ia menuturkan jika saat ini menjadi Guru Besar bukan perkara yang mudah, pasalnya, ada tantangan yang harus dilalui, yang terberat yakni salah satu persyaratan yang harus meng-upload karya tulis di jurnal bereputasi, dan harus bersaing dengan seluruh dosen di seluruh dunia.

“Tantangan terberat yakni harus menulis di jurnal berreputasi seperti scopus, sedangkan kita tahu jika profider terindeks tersebut menerima naskah dari seluruh dunia. Sehingga antraen bisa terjadi dan tentu lama, selain itu biayanya juga memang cukup besar,” jelas Prof Eddy.

Meski demikian, hadirnya dua guru besar baru di Unpas menjadi motivasi bagi semua dosen yang saat ini sudah menjadi lektor kepala agar segera menjadi Guru Besar.

“Memperoleh Guru besar bukan berorientasi pada materi, namun Guru Besar adalah rohnya dosen, untuk Memperoleh guru besar tanpa ada kesabaran dan kerja keras tidak mungkin seorang dosen bisa mencapai jabatan fungsional tertinggi yakni Guru Besar,” terangnya.

2. Berorientasi pada pengetahuan baru dan inovatif

PTS dengan Guru Besar Terbanyak, Unpas Kukuhkan Kembali Dua Guru BesarIDN Times/Istimewa

Sementara Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan, Prof. Dr. HM. Didi Turmudzi, M.Si dalam sambutannya mengatakan, jika dosen saat ini memang harus berorientasi pada pengetahuan baru dan inovatif atau paling tidak mempertanyakan kembali kearifan - kearifan yang selama ini dianggap keniscayaan.

“Harapan ini merupakan harapan umum terhadap perguruan tinggi yang dikemas dalam konsep Tridarma Perguruan Tinggi realitasnya dalam tataran praktik Tridarma Perguruan Tinggi. Namun memang belum dilaksanakan secara integral kegiatan penelitian, pembelajaran dan pengabdian sejatinya dilaksanakan tidak terpisah satu sama lain, tiga darma yang dipahami secara seluruhnya baik ditingkat institusi maupun individu, dan dipandang integral dan vertikal secara sinergis baik secara institusional maupun individual,” paparnya.

 

3. Diharapkan mampu memberikan kontribusi pada keilmuannya

PTS dengan Guru Besar Terbanyak, Unpas Kukuhkan Kembali Dua Guru BesarIlustrasi Pendidikan (IDN Times/Arief Rahmat)

Oleh karenannya ia berharap untuk agara dua guru besar di Unpas yang baru yakni dari Hukum dan pangan bisa berkuntribusi pada keilmuannya.

“Kami berharap Guru Besar baru bisa melakukan penelitian hukum, itu akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sementara untuk Guru Besar pangan bisa meneliti bagaimana melakukan penelitian pangan harus mengantisipasi program kelangkaan pangan,” jelasnya.

Sementara itu dalam orasi ilmiahnya, Prof. Dr. Anthon F. Susanto, S.H., M.Hum menyampaikan orasi berjudul Kosmologi religius Ilmu hukum Indonesia, sedangan Prof. Dr. Ir. Yudi Garnida,M.P menyampaikan orasi berjudul Edible Film dan Packaging Aplikasinya pada Produk Pangan.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya