Wapres JK Berharap Lulusan Pamong Praja IPDN Bisa Jadi Pelayan Rakyat 

Mereka sudah dibekali revolusi mental

Sumedang, IDN Times - Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan secara langsung pelantikan 744 Praja di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Selasa(2/8). Ke 744 Praja yang terdiri atas 598 Praja dari program studi Diploma IV dan 146 Praja dari Program Sarjana akan dilantik sebagai Pamong Praja Muda IPDN di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Dalam sambutannya, Jusuf Kalla atau akrab disapa JK mengingatkan bahwa para praja ini ke depan akan menjadi penerus bangsa khususnya di pemerintahan baik pusat maupun pelosok daerah. Tugas sebagai pamong praja adalah mulia karena sangat menentukan kemajuan sebuah bangsa dan negara.

Di samping sebagai pemersatu dan perekat bangsa, seorang praja harus mampu menjadi pemimpin daerah yang demokratis. "Dan mendengarkan suara rakyat serta melayani masyarakat secara keseluruhan," ujar JK, Selasa (6/8).

Dalam menjalankan kepemimpinan, para Praja juga diminta untuk bisa mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekarang. Berbeda dengan kondisi tahun-tahun sebelumnya, masyarakat saat ini semakin paham tentang banyak hal berkat perkembangan teknologi. Dengan demikian tugas dari seorang Praja akan sangat beragam di wilayah yang khususnya belum banyak dikenal.

1. Jangan mementingkan kepentingan daerah masing-masing

Wapres JK Berharap Lulusan Pamong Praja IPDN Bisa Jadi Pelayan Rakyat IDN Times/Kevin Handoko

Para Praja yang ada di IPDN mayoritas adalah anak daerah yang kemudian menimba ilmu di satu institusi untuk kembali ke daerah dan menjadi pemimpin. Meski demikian tidak seluruhnya praja dari daerah tertentu bisa pulang ke rumahnya sendiri. Banyak praja yang kemudian ditempatkan di daerah lain dan menjadi pemimpin di sana.

Melihat kondisi ini, JK mengingatkan agar para praja tidak terkesan mementingkan daerah masing-masing. Sebagai calon pemimpin bangsa praja harus bisa adil dan bijaksana dalam setiap pekerjaan di daerah mana pun mereka ditugaskan.

"Karena itu anda harus memahami kepentingan nasional dan juga kepentingan daerah. Anda bukan lagi pemimpin daerah anda sendiri, tapi pemimpin bangsa Indonesia secara keseluruhan baik sekarang maupun masa mendatang," papar JK.

2. Praja punya agenda pokok yang harus dijalankan

Wapres JK Berharap Lulusan Pamong Praja IPDN Bisa Jadi Pelayan Rakyat IDN Times/Uni Lubis

Menurut JK, sebagai salah satu unsur dari pemerintah, praja memiliki tugas pokok yang tidak boleh dilupakan. Praja harus bisa mendukung pembangunan infrastruktur yang saat ini tengah digalakkan pemerintah di setiap daerah. Pembangunan ini harus bisa ditingkatkan dan disinergikan.

Kemudian, praja juga wajib menciptakan dan menjalankan keinginan pemerintah pusat untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) khususnya di pedesaan, sehingga ke depan seluruh SDM dari Indonesia berdaya saing.

Di samping itu, praja pun harus bisa membuat inovasi agar kesejahteraan masyarakat di daerah bisa meningkat. Investasi yang selama ini ditarik dari perusahaan swasta dalam dan luar negeri untuk ditanamkan di berbagai daerah dipercaya bisa menjadi salah satu faktor peningkatan kesejahteraan.

"Dan semua itu membutuhkan birokrasi yang baik dan cepat. Birokrasi yang mendorong pembangunan itu sendiri sehingga bisa menata APBN dan APBD berfungsi dalam memajukan masyarakat," ungkap JK.

3. Pamong Praja Muda sudah dibekali revolusi mental

Wapres JK Berharap Lulusan Pamong Praja IPDN Bisa Jadi Pelayan Rakyat IDN Times/Fitria Madia

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, para Praja dalam proses pendidikan telah belajar dan berlatih bersama dengan Taruna TNI dan Taruna Kepolisian melalui Program Pekan Integrasi dan Kejuangan Taruna TNI dan Kepolisian, melalui kegiatan Kunjungan Taruna, kegiatan LATSITARDA dan kegiatan Latihan Dasar Mental Kedisiplinan Praja di Akademi Kepolisian, serta pemahaman mengenai bahaya narkotika, penanggulangan terorisme, dan pencegahan korupsi.

Nantinya mereka akan ditempatkan di daerah penugasan dengan sistem cross provinsi khususnya di daerah perbatasan, pedalaman dan pulau terluar dengan masa kerja minimal dua tahun yang ditugaskan khusus melaksanakan Nawa Cita menghadirkan pemerintahan dekat dengan masyarakat, melayani masyarakat dengan hati yang tulus dan penuh dedikasi atas dasar tanggung jawab yang tinggi dalam koridor poros pemerintahan dalam negeri.

Tjahjio menyebut para Pamong Praja Muda ini telah dibekali dengan materi Revolusi Mental sebagai Kader Pelopor Revolusi Mental (KPRM) penjabaran dari Program Nawa Cita Bapak Presiden dan Wakil Presiden, serta Aplikasi Nyata setelah Bapak Presiden menetapkan IPDN sebagai Kampus Pelopor Penggerak Revolusi Mental.

"Dengan materi revolusi mental, para Pamong Praja Muda ini telah siap mendarma bhaktikan pengabdiannya untuk bangsa dan negara di manapun mereka ditugaskan," ujarnya.

Baca Juga: Kemarau 2019, 166 Ribu KK Terdampak Kekeringan di Jawa Barat

Baca Juga: Demi Ibu Kota Baru, LPJK Kaltim Kerahkan Ribuan Perusahaan Konstruksi 

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya