TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jalan Ditutup Beton, Pelajar Tasikmalaya Akhirnya Lewat Pemakaman

Akses jalan SDN 2 Tugu terputus benteng 3 meter.

IDN Times / Yudi Rohmansyah

Tasikmalaya, IDN Times - Akses jalan menuju Sekolah Dasar (SDN) 2 Tugu, di sekitar Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terputus oleh sebuah benteng tiga meter. Ratusan pelajar sekolah dasar yang hendak sekolah dan biasa melintasi jalan itu pun terpaksa memutar jauh melewati kebun, sawah, dan pemakaman.

"Iya saat ini, setelah benteng setinggi 3 meter ini berdiri akses kami beserta 167 murid jadi harus melewati sawah dan kebun. Bahkan ada lewat akses jalan pemakaman," ujar Kepala Sekolah SDN 2 Sri Mulyani, ketika ditemui IDN Times, Rabu (01/09/2021) siang.

1. Sebelum dibenteng, akses jalan bukan jadi masalah

IDN Times / Yudi Rohmansyah

Sebetulnya, Sri mengatakan, sebelum berdirinya benteng yang kini menjadi pemutus akses jalan menuju sekolah, para siswanya tidak mengalami kendala dalam mengakses gedung sekolah. 

Sekolah pun tidak menyangka bahwa akses jalan itu akan ditutup. Bahkan, kata Sri, mereka sempat menerima bantuan pengaspalan untuk lahan halaman sekolah dan jalan menuju sekolah, sebelum ada benteng berdiri di sana.

"Benteng itu berdiri sejak bulan Januari 2021 lalu. Mungkin ada ketakutan dari pihak pemilik tanah jika nanti jalan ini dianggap milik sekolah," katanya.

2. Saat ini pemilik tanah hanya berikan akses jalan selebar 50 sentimeter.

IDN Times / Yudi Rohmansyah

Sebelum pembentengan tersebut dilakukan, sekolah sempat berkomunikasi dengan pemilik tanah. Selain menjadi akses sekolah, lahan itu digunakan oleh pemilik lahan sendiri yang mendirikan bangunan.

Kini, akses menuju sekolah sebenarnya bisa leluasa, selama pemilik tanah yang sebelahnya memberikan jalan juga ke sekolah. 

"Saat ini lahan yang sebelah sudah disewa pemilik rumah makan, sehingga pihak sekolah tidak bisa berbuat banyak. Jadinya saat ini kami memilih menggunakan jalan belakang untuk keluar masuk sekolah," kata dia.

3. Akses jalan ditutup, Pemkot keheranan

IDN Times / Yudi Rohmansyah

Menanggapi permasalahan tersebut Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengaku prihatin akan adanya penutupan akses jalan sekolah. Soalnya, kata dia, akses jalan dari sekolah yang sudah berdiri puluhan tahun itu tidak pernah ada masalah.

Maka ketika mendengar hal itu, Pemkot Tasikmalaya terkejut. Bukan apa-apa, Pemkot Tasikmalaya memang menduga bahwa tanah itu memang tak ada pemiliknya.

"Kami akan cari solusi. Kami sudah perintahkan bagian aset supaya klarifikasi bukti kepemilikannya. Kalau pun iya itu milik pribadi, kita akan pendekatan kepada pemiliknya supaya bisa dibeli oleh Pemkot sebagai jalan akses masuk ke sekolah itu," ungkap Ivan, ketika temui sejumlah awak media.

Baca Juga: Edarkan Sabu di Tasikmalaya, Aparat Tangkap Bekas Polisi

Baca Juga: Puluhan Sekolah di Samarinda Bersiap Laksanakan Sekolah Langsung

Baca Juga: Besok 85 Sekolah di DKI Jakarta Uji Coba Belajar Tatap Muka di Sekolah

Berita Terkini Lainnya