Sukses Kurangi Perokok, Rusia Terapkan Pendekatan Produk Alternatif
Rokok elektrik diklaim mampu mengurangi perokok tembakau
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Rusia mengklaim berhasil mengurangi kasus angka kematian penyakit tidak menular, seperti kanker paru-paru akibat kebiasaan merokok. Sebab, Rusia menjadi salah satu negara dengan jumlah angka perokoknya tergolong tinggi.
Strategi Pemerintah Rusia dalam mengurangi kasus itu adalah dengan menerapkan pendekatan pengurangan risiko tembakau. Hal tersebut disampaikan dalam International Conference on Harm Reduction in Non-Communicable Diseases di Paris, Prancis pada 2-3 Februari 2020, lalu.
1. Melakukan pendekatan dengan pengurangan risiko tembakau
Ahli Toksikologi dari Universitas Airlangga, Sho’im Hidayat menyatakan, pendekatan pengurangan risiko tembakau yang dilakukan Rusia adalah dengan mendorong perokok dewasa untuk beralih ke produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektrik.
Dukungan terhadap penggunaan produk tersebut diperkuat dengan regulasi yang didasari oleh kajian ilmiah. Alasannya, Rusia menilai produk tembakau alternatif memiliki kadar zat kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya yang jauh lebih rendah daripada rokok.
“Melalui pendekatan tersebut, tentu harapannya kalau perokok dewasa sudah banyak yang beralih ke produk tembakau alternatif, maka risiko kesehatan mereka juga dapat menurun,” kata Sho’im dalam rilis yang diterima IDN Times, Rabu(4/3).