TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Soal Kursi Ketum, Airlangga Nyatakan Siap Pimpin Kembali Partai Golkar

Golkar akan dampingi Presiden Jokowi-Ma'ruf

IDN Times/Yogi Pasha

Bandung, IDN Times - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto melemparkan sinyal akan melanjutkan kembali Kepemimpinan partai berlambang pohon beringin ini.

Kesiapan memimoin kembali Partai Golkar itu diungkapkan Airlangga karena masih banyak pekerjaan rumah yang belum selesai. Sehingga dirinya siap untuk melanjutkan kepemimpinan di periode selanjutnya.

"Kalau jadi Ketum Golkar saya tentunya PR belum selesai jadi kita lanjutkan," kata Airlangga, usai menghadiri Halal Bihalal DPD Partai Golkar Jawa Barat, di Kantor DPD Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang Kota Bandung, Jumat (14/6).

1. Salah satu PR-nya adalah mendampingi Jokowi-Ma'ruf

IDN Times/Yogi Pasha

Saat ditanya mengenai PR yang belum selesai dikerjakan Airlangga adalah tugas yang harus dikerjakan Partai Golkar untuk mendampingi Presiden Joko Widodo bersama wakilnya Ma'ruf Amin.

"Yaitu PR mendampingi pa Presiden sampai 2024," tegasnya.

2. Dukungan penuh dari Golkar Jabar

IDN Times/Yogi Pasha

Kesiapan Airlangga untuk memimoin kembali Golkar langsung dijawab Ketua  DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi. Partai Golkar Jawa Barat di bawah kepemimpinan Dedi Mulyadi, mendukung penuh Menteri Perindustrian RI ini untuk kembali memimpin Partai Golkar menuju 2024.

Menurut Dedi, Partai Golkar meraih kursi terbanyak kedua, yaitu 85 kursi DPR RI. Hal tersebut, merupakan prestasi yang harus mendapat apresiasi mengingat komplesitas problematika Partai Golkar yang begitu kompleks serta pendeknya waktu yang dimiliki dalam mengkonsolidasikan Partai Golkar yang secara terus menerus didera masalah.

"Pemilu 2019 telah mampu kita lalui dengan berbagai problematika yang kompleks, selama hampir tiga tahun berturut-turut, Partai Golkar didera konflik internal, mengalami kepeimpinan ganda dan melaksanakan musyawarah nasional sebanyak empat kali, serta berbagai problem lainnya yang menimpa elit tokoh Partai Golkar baik pusat maupun daerah yang berdampak pada menurunnya tingkat elektability Partai Golkar," kata mantan Bupati Purwakarta ini.

Berita Terkini Lainnya