Fantoystic World 2022: Ajang Pecinta Mainan Terbesar Siap Digelar
Pameran berlangsung di Jakarta mulai 2-4 Desember 2022
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Satu lagi gelaran toys expo akan hadir untuk ‘memanjakan’
para pecinta mainan. Melalui INFIA – perusahaan yang bergerak di industri kreatif dan
Intellectual Property (IP) – pameran mainan berskala besar bertajuk Fantoystic World 2022
akan digelar pada 2 hingga 4 Desember 2022 di City Hall Lantai 5 Pondok Indah Mall 3,
Jakarta Selatan.
Perhelatan perdana ini akan menghadirkan pengalaman baru bagi toys enthusiasts untuk menikmati dunia mainan. Setelah sukses dengan Jakarta Sneaker Day (JSD) yang menyasar segmentasi pecinta sneaker, INFIA ingin memberikan pengalaman baru bagi para penikmat dan penggemar mainan di Indonesia melalui Fantoystic World.
Mengusung tema Fun N Furious, Fantoystic World 2022 berusaha untuk menjadi pameran
mainan yang dapat menciptakan interaksi menyenangkan bagi para pengunjung dengan
ekosistem yang ditampilkan dengan semangat ‘Mainan Adalah Teman’.
1. Jadi melting pot bagi kolektor mainan
Berbagai macam kegiatan juga akan dipersembehkan, mulai dari jual-beli mainan dengan diskon sampai 70 persen, kompetisi mainan tradisional, pertandingan antar Influencer, cosplay competition, toys museum, hingga giveaway bernilai puluhan juta rupiah.
Event Director Fantoystic World, Dani Arista menjelaskan bahwa acara ini dapat dinikmati
segala usia. “Kami berharap Fantoystic World 2022 dapat menjadi melting pot bagi kolektor mainan, para orang tua serta anak-anaknya untuk menghabiskan akhir pekan bersama. Variasi mainan mulai dari lokal sampai internasional pun sangat beragam, sehingga ayah, ibu beserta anak-anak bisa menikmati event ini bersama-sama,” kata Dani dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Rabu(30/11/2022).
Selain deretan konten menarik, Fantoystic World 2022 juga akan mengajak pengunjung dan penggemar mainan untuk membawa sampah mainan yang mereka miliki untuk mengubah sampah mainan tersebut menjadi sebuah karya seni.